Katajari.com – Pernah jaya diera tahun 2006 hingga tahun 2010-an, kerajinan tangan berbahan pukaha kini mulai meredup.
Bahkan banyak pengrajin yang berhenti memproduksi kerajinan tangan berbahan pukaha, hal itu lantaran beberapa faktor di antaranya harga yang kini sangat jauh dari awal kemunculannya.
Salah satu pengrajin di Desa Pekauman Dalam, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Mahli, yang masih aktif memproduksi berbagai jenis kerajinan berbahan pukaha mengatakan, selain harga jual yang setiap tahun selalu mengalami penurunan, harga bahan baku yang makin mahal juga menjadi penyebab banyaknya yang memilih berhenti.
“Harga bakunya naik, sedangkan harga jual seperti gelang malah sangat murah,” ujar Mahli, Rabu (10/9/2025).
Untuk harga jual, biasanya tergantung motif, dan jenisnya. Cobtohnya seperti jenis gelang motif biasa hanya 4-5 ribu rupiah.
“Saya saja memilih mengerjakan pesanan saja, kalau kayak dulu bikin milik sendiri sudah tidak sanggup. Istilahnya hidup segan mati tak mau,” ungkapnya.
Ditambahkannya, untuk di Desa Pekauman Dalam, saat ini hanpir 90 persen sudah memilih berhenti menjadi pengrajin pukaha.
“Waktu awal-awal dulu hampir satu kampung jadi pengrajin pukaha” katanya. (kjc)