Katajari.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Unit Pelaksana Teknis Bidang Pendidikan Vokasi, ikut menggelar Kurikulum Merdeka salah satunya di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru.
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman yang menyatakan yakin, dengan pendidikan vokasi akan menjadikan para petani milenial lebih berkualitas.
Hadirnya Kurikulum Merdeka dalam pendidikan vokasi, akan menjadikan petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian.
“Karena bagaimana pun, masa depan pertanian ada di generasi milenial,” kata Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru sebagai sekolah vokasi bidang pertanian menggunakan kurikulum Merdeka, yang kali ini menggelar Mata Pelajaran proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) pada Jumat (26/09/2025).
Ketua Proyek IPAS SMK-PP Negeri Banjarbaru, Febriyanti Putri Lestari menyampaikan bahwa tema IPAS kali ini mengambil tema Mitigasi Bencana.
Di kegiatan ini sekolah mengundang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru.
Febriyanti menjelaskan bahwa, sosialisasi mitigasi bencana ini bertujuan untuk mendukung pemahaman siswa mengenai kesiapsiagaan serta langkah-langkah penanggulangan bencana,.
“Kami memandang perlu adanya kegiatan sosialisasi dari pihak yang berkompeten,” ujarnya.
Peserta di kegiatan ini adalah siswa kelas X Tahun Pelajaran 2025/2026, yang diberikan materi-materi.
Di antaranya berupa serangkaian tindakan, kebijakan, atau strategi yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana, baik sebelum, selama, maupun setelah kejadian.
Siswa kali ini juga diajarkan praktek di antaranya penggunaan alat pemadam kebakaran ringan (APAR), mematikan api menggunakan kain, perlindungan terhadap bencana, dan lain-lain.
Secara terpisah, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni menegaskan bahwa, IPAS merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka.
“Itudm menjadi salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mewujudkan siswa berpengetahuan tentang Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial,” terangnya. (tim ekspos smk pp negeri banjarbaru/kjc)