Katajari.com – Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia dan seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) atas terselenggaranya Banua QRIStival 2025, Sabtu (4/10/2025).
Banua QRIStival 2025 merupakan sebuah ajang yang dinilainya mampu membawa dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian daerah.
“Sebuah kegiatan yang bukan hanya meriah tetapi juga bermanfaat karena memadukan gaya hidup sehat dengan gaya hidup digital,” ujarnya,.
Dengan bekerja bersama dan merangkul semua, kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, PJP, serta stakeholder strategis lainnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan menjadikan Banua lebih maju.
Gubernur menilai, kegiatan ini bukan hanya sekadar festival, melainkan momentum penting dalam memperkuat transformasi ekonomi digital di Kalimantan Selatan.
Pemerintah Provinsi bersama Bank Indonesia, Penyedia Jasa Pembayaran, dan mitra strategis lainnya berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang adaptif terhadap perubahan zaman.
“Kolaborasi, inovasi, dan sinergi yang terus dijaga diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, meningkatkan daya saing UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Banua yang lebih inklusif, modern, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Pada hari pertama penyelenggaraan, Banua QRIStival 2025 berhasil menarik lebih dari 1.500 peserta dengan berbagai kegiatan menarik.
Seperti QRIS Experience, QRIS Quest, pengundian grand prize umrah untuk dua orang pemenang Race to Banua QRIStival, serta pertunjukan hiburan dan festival kuliner.
Antusiasme masyarakat diperkirakan akan semakin meningkat pada hari kedua, yang diisi dengan kegiatan fun walk sekaligus menyediakan grand prize umrah bagi dua orang pemenang.
Jumlah peserta pada hari kedua diperkirakan mencapai 5.500 orang, menjadikan kemeriahan festival ini semakin istimewa karena juga bertepatan dengan peringatan HUT ke-499 Kota Banjarmasin.
Banua QRIStival menjadi simbol nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan masyarakat dalam membangun Banua yang inklusif, sehat, dan digital.
“Sejalan dengan semangat Kalimantan Selatan menuju ekonomi yang tangguh dan berdaya saing di era modern,” katanya. (mckalsel/kjc)