Katajari.com -Kabupaten Banjar bertekad mengincar posisi tiga besar pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Selatan 2025 diselenggarakan di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut.
Untuk menggapai target itu Kabupaten Banjar mengikuti sekitar 45 cabang olahraga (cabor) dari 60 cabor yang dipertandingkan, dan akan berupaya keras meraup pengumpulan medali.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Banjar semakin mematangkan persiapan para atlet dalam menghadapi Porprov Kalimantan Selatan tahun 2025.
Beragam cabor tengah menjalani pelatihan rutin dengan intensif dan terus menjaga stamina para atlet agar tetap bisa tampil prima pada saat pertandingan.
Bendahara KONI Kabupaten Banjar, M. Hasan Hamdan mengutarakan, fokus persiapan saat ini bukan hanya pada satu cabor, tetapi seluruh cabor yang akan dipertandingkan.
“Kita memang menargetkan tiga besar untuk seluruh cabor. Ini sudah ditegaskan langsung oleh Ketua KONI Kabupaten Banjar dalam rapat pimpinan,” sebutnya, Kamis (9/10/2025) di Martapura.
Jadi, Ketua KONI Kabupaten Banjar berharap seluruh atlet Kabupaten Banjar harus siap berjuang dan membawa harum nama Kabupaten Banjar dengan pencapaian target.
Seluruh atlet Kabupaten Banjar yang dipersiapkan untuk bertanding di Porprov Kalimantan Selatan 2025 sudah melalui seleksi ketat dan merupakan putra-putri daerah asli Kabupaten Banjar.
“Sebagian besar berasal dari Martapura, Gambut, dan Sungai Tabuk. Malahan ada beberapa atlet yang sebelumnya berdomisili di Banjarbaru, kini ikut bergabung untuk memperkuat Kabupaten Banjar,” terang Hasan.
Diungkapkannya bahwa 60 cabor yang dipertandingkan di Porprov Kalimantan Selatan mendatang di Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar menurunkan para atlet untuk 45 cabang.
“Kita sempat terkendala karena perubahan jumlah cabor dari panitia penyelenggara yang diumumkan cukup mendadak,” katanya.
Menjaga kondisi fisik dan kesehatan selama masa persiapan, diharapkannya semua cabor bisa menjalani training center (TC) terpusat supaya terbina dan terpantau.
Ia juga menyebutkan bahwa ada tim monitoring dan evaluasi (monev) pada setiap cabor untuk memantau perkembangan setiap pekan.
Tentu saja harapannya ke depan ditujukan kepada pemerintah daerah agar bagaimana para atlet yang sudah berprestasi dan potensial ini tidak berpindah ke daerah lain. (kjc)
