Katajari.com – Guna menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki berkompeten, produktif dan berdaya saing, Kementerian Pertanian (Kementan) memaksimalkan pendidikan vokasi.
Pendidikan vokasi dimanfaatkan karena mempunyai kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, sekolah vokasi seperti SMK-PP, Polbangtan dan PEPI memiliki peran penting untuk memajukan pertanian.
Ia menambahkan, pertanian pun dapat di digarap dengan cara-cara kekinian. Namun hal tersebut harus didukung oleh SDM yang memadai.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP), Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, di tangan milenial dan generasi Z pembangunan pertanian akan dijalankan.
“Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasai pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” katanya.
SMK PP Negeri Banjarbaru, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang Pendidikan Vokasi Pertanian di bawah naungan Badan PSDMP, Kementerian Pertanian (Kementan), sebagai sekolah vokasi bidang pertanian, terus meningkatkan kapasitas dan pengetahuan siswa dan tenaga pendidiknya.
Maka, kali ini SMK PP Negeri Banjarbaru berkunjung ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di Kalimantan Selatan.
Kali ini sekolah berkunjung ke petani sukses budidaya hidroponik di Banjarbaru dan budidaya pepaya, di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Rabu (19/11/2025).
Kegiatan berupa Field Trip ini, Sekolah mengajak 71 siswa dari kelas X dan XI dari Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), dan 20 Guru dan PLP SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni, yang ikut hadir di petani hidroponik menyampaikan penjelasan.
“Kali ini kami mengajak siswa kelas X dan XI ATPH ke kebun hidroponik Banjarbaru. Ini salah satu potensi di sekolah yang akan kita kembangkan kedepan, bekerjasama dengan industri,” ujarnya.
“Semoga ini bisa kita wujudkan sebagai bentuk pembelajaran teaching factory di SMK-PP Negeri Banjarbaru. Siswa, guru dan PLP semoga bisa mendalami tentang teknis, manajamen, operasional, pemasaran, termasuk prospek usaha yang akan dikembangkan,” pungkas Yudi.
Field Trip yang terdiri dari 41 siswa kelas X dan 30 siswa kelas XI ini mereka diajak melihat system nutrisi hidroponik, media tanam, Teknik panen, pemasaran hidroponik.
Untuk papaya mereka melihat pengolahan lahan, perawatan, pengendalian hama, dan pemasarannya. (tim ekspos smk pp negeri banjarbaru/kjc)
























