Babak Baru Kasus Pembunuhan Mutilasi di Paramasan

Rekonstruksi kasus pembunuhan di Paramasan, Kamis (7/8/2025) di Mapolres Banjar di Martapura. (Foto: katajari.com)

Katajari.com  – Polres Banjar menggelar rekonstruksi atau reka ulang kasus pembunuhan sadis disertai mutilasi yang menggegerkan warga Desa Paramasan Atas, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar.

Reka ulang peristiwa berdarah ini berlangsung di halaman Satreskrim Polres Banjar, Kamis (7/8/2025) siang.

Korban dalam kasus ini berinisial DI, yang tragisnya merupakan suami dari tersangka sendiri, Ft.

Polisi menghadirkan dua tersangka, Ft dan kakaknya Pp yang juga ipar korban, saksi-saksi dan sejumlah barang bukti untuk memeragakan secara lengkap rangkaian kejadian yang terjadi pada 16 Juli 2025 lalu.

Kapolres Banjar AKBP Dr Fadli menjelaskan, rekonstruksi dilakukan untuk memperjelas kronologi kejadian serta mendalami peran masing-masing pihak, termasuk korban, pelaku dan para saksi.

“Hari ini kita laksanakan rekonstruksi kasus penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia, yang dilakukan secara dimutilasi. Dengan reka ulang ini, kami ingin melihat lebih terang kronologinya agar bisa dipertanggungjawabkan secara hukum,” kata AKBP Fadli.

Kapolres Banjar AKBP Dr Fadli, Kamis (7/8/2025). (Foto: katajari.com)

Dari hasil penyidikan sementara, diketahui bahwa pembunuhan dipicu oleh pertengkaran rumah tangga yang berujung kekerasan.

Cekcok itu dipicu oleh rasa cemburu sang suami hingga terjadi pemukulan terhadap istrinya.

“Karena emosi dan gelap mata, si istri kemudian melakukan pembacokan terhadap suaminya hingga tewas,” ungkapnya.

Sebanyak 43 adegan diperagakan para pelaku dalam rekonstruksi ini, yang menggambarkan secara detail bagaimana peristiwa memilukan itu terjadi di lokasi kejadian.

“Rekonstruksi diharapkan memperkuat alat bukti dan memperjelas peran pelaku dalam kasus yang menewaskan satu nyawa tersebut,” pungkasnya.

Orang Tua Korban: Hukum Seberatnya

Sementara Oval, orang tua dari korban mengaku sangat menyayangkan atas kejadian tersebut.

Di mana pelaku yang merupakan menantunya sendiri selama ini selalu bersikap baik.

“Tidak menyangka akan seperti ini,” ucap Oval kepada wartawan.

Dikatakan Oval, beberapa hari sebelum kejadian ini, anak dan menantunya itu sempat datang ke rumahnya.

“ Korban ini anak pertama saya. Saya minta pelaku dihukum seberat beratnya” tutupnya. (kjc)