Banjar  

BKSDA Kalimantan Selatan Sebut Monyet Liar Dalam Masa Birahi

Kasi Konservasi Wilayah II BKSDA Kalasel, Selamet Wibowo. (Foto: katajari.com)

Katajari.com – Korban keganasan monyet liar yang kini mencapai 10 orang dari dua kecamatan, Yakni Kecamatan Aluh-Aluh dan Kecamatan Beruntung Baru, mendapatkan perhatian dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan.

Korban monyet liar ini rata-rata mengalami luka yang sama seperti cakaran dan gigitan. Bahkan gigitan monyet liar itu membuat korban harus mendapat jahitan yang tidak sedikit.

“Ada 12 jahitan kemarin. Dan juga di vaksin agar tidak terkena rabies” unar Hayatun, Salah Satu korban monyet liar.

BKSDA Kalimantan Selatan telah melakukan upaya untuk menangkap monyet liar tersebut dengan memasang perangkap di lokasi yang diduga menjadi lintasan satwa liar tersebut. Namun hingga kini perangkap belum membuahkan hasil.

“Kita 2 minggu lalu sudah memasang perangkap, namun belum ada hasil. Tapi dalam waktu dekat kita akan kembali melakukan upaya lain untuk menangkap hewan liar yang meresahkan masyarakat,” ujar Kasi Konservasi Wilayah II BKSDA Kalasel, Selamet Wibowo.

Selamet Wibowo menjelaskan, diduga penyebab monyet liar ini sampai menyerang warga, lantaran monyet memasuki masa birahi, hal itu membuat monyet tersebut menjadi sangat agresif.

“Rencananya jumat depan kita bersama tim gabungan akan melakukan upaya penangkapan kembali, tentu dengan metode yang sudah kita sepakati. Mungkin akan kita pancing dengan monyet betina,” katanya.

Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang dapat memicu monyet liar semakin agresif.

“Jangan diganggu, jangan diberi makan. Kalau ada korban lagi, segera bawa ke puskesmas supaya cepat ditangani. Mudah mudahan monyet yang diamankan kemarin itu adalah pelakunya sehingga tidak ada kejadian serupa ke depan,” pungkasnya. (kjc)