Katajari.com – Pria bernama Mahyudi (32) warga Desa Pekauman Dalam, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan ini sukses dengan budidaya jangkrik.
Setiap bulannya, Mahyudi berhasil meraup pundi-pundi rupiah hingga jutaan setiap bulan.
“Awalnya karena sering mancing, dan selalu beli jangkrik untuk umpan pancing,” ujar Mahyudi saat ditemui Jumat (3/7/20256).
Siapa sangka budidaya jangkrik yang awalnya coba-coba tersebut justru menjanjikan.
Ia mulai menggeluti budidaya jangkrik pada akhir oktober 2024 lalu, dan nekat mengeluarkan modal pertamanya untuk membuat tempat dan membeli telur jangkrik.
“Untuk membuat bangunan dan tempat sampai membeli telur jangkrik saya mengeluarkan modal 12 juta rupiah,” ungkapnya.
Dikatakannya, telur jangkrik yang didatangkan dari Jawa, ditebar pada permukaan rak telur ayam.
Kemudian diletakkan dalam kotak budidaya, berbahan kayu dan tripleks berukuran 1×2 meter persegi yang dibuat khusus.

Diakui Mahyudi, proses budidaya jangkrik yang ditekuninya tidak susah. Meski demikian tetap butuh ketelatenan, pasalnya harus rutin memberi pakan berupa sayuran kangkung dan selalu waspada ancaman hama.
“Tidak boleh telat diberi makan, karena jangkrik itu memiliki sifat kanibal, biasa saling memangsa,” ungkapnya.
Mahyudi mengatakan, proses panen jangkrik hasil budidayanya dilakukan setiap 30 hari sekali. Untuk satu kotak budidaya, biasanya mampu menghasilkan 50 kilogram jangkrik.
“Jangkrik yang telah dipanen dijual seharga 50 ribu rupiah per kilogram. Sehingga untuk satu kotak budidaya Mahyudi bisa meraup sekitar Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta.
Mahyudi mengaku, untuk mendapatkan hasil maksimal, ia menyiapkan beberapa kotak budidaya dengan jarak panen masing-masing kotak selisih 10 hari.
Sehingga dalam sebulan Mahyudi dapat berulang kali memanen jangkrik.
“ Untuk saat ini saya menjualnya di lokal sini saja, belum sampai keluar daerah. Namun untuk di sini saja saya sering kekurangan barangnya. Lumayan banyak peminat jangkrik di tempat kita sini,” ungkapnya. (kjc)