Katajari.com – Tengarai adanya oknum pegawai Di Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Asli Daerah (BPKAD) Kabupaten Banjar lakukan permintaan tiket setiap pertandingan Liga 1 yang digelar di Stadion Demang Lehman Martapura, mengemuka di gedung DPRD Kabupaten Banjar.
Hal itu terungkap saat Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar menggelar rapat gabungan bersama Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudporapar), Komite Olahraga Nasional Indonesi (KONI) serta Asisten Perekonomian Dan Pembangunan serta BPKAD Kabupaten Banjar.
“Permintaan itu berupa tiket pertandingan dengan jumlah tidak sedikit, dan dijual kepada masyarakat,” ucap salah satu Anggota DPRD Kabupaten Banjar Hasan Hamdan, Kamis (8/5/2025).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan, apa yang dilakukan oleh oknum tersebut sangat memalukan daerah Kabupaten Banjar.
“Barito Putera sudah memenuhi kewajiban mereka kepada daerah, dan dengan adanya permintaan tiket ini tentu sangat memalukan,” tegasnya.
Hasan juga mengucapkan terimakasih kepada managemen Barito Putera karena telah memberikan kontribusi berupa pajak hiburan kepada pemerintah daerah Kabupaten Banjar.
Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabipaten Banjar, Ikhwansyah menegaskan, akan menindak lanjuti informasi tersebut.
“Akan kita tindak lanjuti,” singkatnya, smabil beranjak keluar dari kantor DPRD Kabupaten Banjar.
Sementara Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Asli Daerah (BPKAD) melalui Kabid Pengendalian dan Pendapatan, Bahruddin membantah keras tuduhan tersebut.

Menurutnya, pihaknya selama ini bertugas untuk mengumpulkan pendapatan, sangat tidak mungkin melakukan hal tersebut yang dapat mengurangi pendapatan daerah.
“Logikanya, kami menarik pajak melalui jumlah tuket yang terjual. Nah kalau kami meminta tiket, otomatis pendapatan dari pajak keramaian itu juga berkurang,” ujar Bahruddin.
Ia menambahkan, selama ini PS Barito Putera selalu memenuhi kewajiban mereka dengan membayar pajak keramaian sebesar 10 persen dari hasil penjualan tiket.
“Tergantung jumlah tiket yang terjual. Biasanya berkisar dari 30-40 juta rupiah. Dan permintaan kami hanya agar anggota kami bisa memantau jumlah penonton yang datang, itu pun mereka berada di pintu-pintu masuk,” ungkapnya. (kjc)