Banjar  

Harga Gas Melon Capai 50 Ribu, Pedagang: Ini Sering Terjadi

Harga Gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram alami kenaikan harga dan sulit dicari. (Foto: katajari.com)

Katajari.com – Sudah sering terjadi, harga Gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram alami kenaikan harga yang sangat signifikan di wilayah Kabupaten Banjar.

Bukan hanya harga yang tinggi, beberapa pangkalan ketersediaan gas yang sering disebut gas melon itu terlihat kosong.

Tak tanggung-tanggung harga per tabung gas melon itu bahkan mencapai 50 ribu rupiah di tingkat pengecer.

Tentu hal tersebut sangat jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang hanya 18.500 rupiah per tabung.

“Paling murah saya pernah beli harga 25 ribu di pengecer, hari ini saya beli 50 ribu,” ujar Wardah, pedagang makanan di Martapura.

Mahalnya harga gas bersubsidi ini tentu sangat membebani pedagang kecil bagi Wardah, karena meski harga gas elpiji sangat tinggi, namun dirinya tidak dapat menaikkan harga dagangannya.

“Kalau harga dagangan saya naikkan, bisa-bisa pelanggan saya kabur,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah dapat mengatasi hal seperti ini, karena mahalnya gas melon ini sudah sering terjadi.

“ Hari ini banyak yang kosong penjualan gas, belum tahu lagi besok bisa dapat atau tidak” katanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Kemetrologian dan Bina Usaha Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar, Rudy Mulyadi, menyampaikan pernyataan singkat.

“Nanti setelah rapat, kita wawancara,” ujarnya usai melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pangkalan di Jalan Pendidikan, Kelurahan Sekumpul, Senin (30/6/2025). (kjc)