Irigasi Riam Kanan Dikeringkan, Distribusi Air PT Air Minum Intan Banjar Tetap Lancar

PT Air Minum Intan Banjar (Perseroda) melalui unggahan story Instagram menegaskan pengeringan irigasi Riam Kanan tidak akan berdampak pada distribusi air bersih. (Foto: Media Center Kalsel/katajari.com)

Katajari.com PT Air Minum Intan Banjar (Perseroda) melalui unggahan story Instagram menegaskan pengeringan irigasi Riam Kanan tidak akan berdampak pada distribusi air bersih.

Ini sehubungan rencana Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan melakukan pembersihan aliran irigasi Riam Kanan pada Selasa (15/10/2024).

“Kami klarifikasi bahwa selama aliran air baku dari Mandikapau melalui pipa distribusi utama milik BPAM Banjarbakula lancar, insyaAllah pengeringan irigasi tidak akan berdampak pada distribusi air kepada pelanggan,” tulis Humas PT Air Minum Intan Banjar (Perseroda).

Rencana awal pembersihan dan pengeringan irigasi akan dimulai pada 1 Oktober sampai 14 November 2024. Namun dari hasil rapat lanjutan, pengeringan dimundurkan dari rencana semula, menjadi tanggal 15 Oktober sampai 15 November 2024.

Jadwal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa ada sekitar 200 hektare padi masih dalam masa pertumbuhan, dan diperkirakan pertengahan Oktober sudah tidak memerlukan air.

“Kebijakan tersebut melihat kondisi dan usulan Komisi Irigasi Kabupaten Banjar bahwa masih ada area pertanian yang membutuhkan air,” kata Kepala Seksi Irigasi dan Air Baku Dinas PUPR Kalsel, Herry Ade Permana, di Banjarbaru.

Herry menambahakan pertimbangan lainnya adalah irigasi primer melintasi area ring satu Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru.

“Jadi air irigasi difungsikan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di sekitar bandara,” ujarnya.

Masa pelaksanaan pengeringan irigasi pun berkurang menjadi 30 hari karena adanya permintaan dari Komisi Irigasi Kabupaten Banjar untuk mengawal sektor pertanian.

Saat ini irigasi Riam Kanan masih mensuplai air ke arah Guntung Damar untuk pembasahan kawasan hutan. Sehingga ada dua sesi yang akan dilakukan dalam pengeringan irigasi Riam Kanan.

“Untuk melaksanakan pembersihan ini, Dinas PUPR Kalsel akan membersihkan saluran primer dan skunder sepanjang 24 km dari bendungan Mandikapau hingga Cindai Alus dengan dua tahap,” tuturnya.

Adapun untuk proses pembersihan, sidemen dan gulma akan dibersihkan menggunakan alat berat loader dan excavator.

“Harapannya, lumpur dan tanah yang ada di saluran irigasi ini yang menjadi media tanam dari gulma akan hilang, sehingga otomatis gulma tersebut akan terangkut bersih,” ungkapnya.

Oleh karena itu, setelah sudah dibersihkan maka akan berdampak dengan meningkatnya kapasitas dan kualitas air irigasi yang dihasilkan.

Dengan begitu Infrastruktur yang berhubungan dengan saluran irigasi akan terjaga dan arus pengaliran ke persawahan bagian Hilir dan Sungai Tabuk akan lancar.

Pembersihan aliran irigasi Riam Kanan ini diharapkan bisa memperluas lahan pertanian di sekitarnya dan mampu membasahi area kawasan hutan di Bandara untuk pencegahan karhutla.

“Semoga pembersihan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat,” tutup Herry. (kjc)

Tinggalkan Balasan