Banjar  

Jalan Desa Gunung Ulin Ambrol, Lokasi Berdekatan Dengan Tambang

Ruas jalan Desa Gunung Ulin yang ambrol. (Foto: tangkapan layar video)

Katajari.com Ruas jalan di Desa Gunung Ulin, Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar mengalami ambrol.

Kondisi tersebut sontak membuat mobilitas warga sejumlah desa terganggu.

Terutama anak-anak yang hendak pergi ke sekolah.

Pasalnya, ruas jalan itu penghubung utama beberapa desa.

Sempat direkam warga, video ambrolnya jalan tersebut dan dengan cepat menyebar melalui jejaring media sosial.

Di dalam video yang tersebar, terlihat sebagian jalan ambrol bahkan di badan jalan terlihat belahan panjang lurus.

Suparman, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gunung Ulin yang ditemui di lokasi, Rabu (10/12/2025) menyebut, sudah lebih dari satu tahun tambang batu bara beroperasi di sana.

“Hampir dua tahun,” ujarnya.

Ambrolnya jalan dampak pengerukan, kata Suparman bahkan sudah beberapa kali terjadi.

Mobilitas pengguna jalan Desa Gunung Ulin Kecamatan Mataraman yang kesulitan melintas, Rabu (10/12/2025). (Foto: katajari.com)

Namun pada kejadian-kejadian sebelumnya, jalan ambrol langsung ditangani oleh pihak tambang.

Namun kian lama, kondisinya kian parah. Bahkan membuat badan jalan nyaris putus, badan jalan hanya tersisa sekitar satu meter. Hal ini sangat berbahaya bagi warga yang melintas, terutama kendaraan roda empat.

“Kalau sampai putus, akan sangat mengganggu aktivitas warga. Karena di atas, masih ada beberapa desa yang melalui jalan ini,” kata Suparman.

Padahal menurutnya, pihak desa sudah berulang kali mengimbau agar pengerukan tidak sampai ke pinggir jalan karena riskan terjadi ambrol.

“Dan, jalan Desa Gunung Ulin ambrol, lokasi berdekatan dengan tambang dan ternyata benar terjadi seperti ini. Mungkin kalau hujan deras kembali turun tidak menutup kemungkinan akan kembali ambrol jalan ini,” imbuhnya.

Karena menjadi akses utama warga sejumlah desa, ia berharap kondisi jalan yang ambrol di Desa Gunung Ulin segera ditangani pihak terkait agar tak berdampak pada aktivitas warga dan dikhawatirkan memakan korban. (kjc)