Katajari.com – Museum Lambung Mangkurat melaksanakan pameran temporer kedua menampilkan koleksi numismatika, yang berjudul Duit Kertas, Lembaran Usang Penuh Arti dan Harapan.
Dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2025 – 26 September 2025 di Ruang Temporer Museum Lambung Mangkurat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan.
“Nah, dari judulnya saja sangat menarik yang ditampilkan karena kita sudah bisa membayangkan tentu yang dipamerkan adalah duit alias uang,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan Dr. Ir. Hj. Galuh Tantri Narindra, S.T., M.T. disampaikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Ibu Hj. Raudati Hildayati, S.T, M. Eng.
Uang adalah salah satu elemen yang penting dalam kehidupan manusia yang mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan.
“Namun, sebelum kita mengenal uang dalam bentuk fisik dan digital seperti sekarang, manusia telah menggunakan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ucapnya.
Sejarah mencatat perjalanan uang di Republik Indonesia sejak masa penjajahan hingga kemerdekaan. Dari Oeang Republik Indonesia hingga rupiah saat ini.
Desain-desain yang menarik, dari pemandangan alam, kearifan lokal, kebudayaan, hingga tokoh-tokoh pahlawan nasional menghiasi lembaran-lembaran rupiah saat ini.
Bahkan, kita patut berbangga. Dua tokoh pahlawan nasional kita dari Kalimantan Selatan yaitu Pangeran Antasari dan KH. Idham Chalid juga diabadikan dalam lembaran uang republik Indonesia pada pecahan 2000 rupiah dan 5000 rupiah.
Dari lembaran-lembaran uang tersebut kita bisa belajar pengetahuan kebudayaan dan semangat nasionalisme yang tersirat maupun tersurat dalam setiap desainnya.
Duit kertas tersebut juga menjadi saksi perjalanan ekonomi nasional Indonesia yang terus berjuang untuk berkembang hingga saat ini.
“Beberapa kali kita mengalami sanering atau pemotongan nilai mata uang akibat adanya krisis moneter yang melanda Indonesia,” sebutnya.

Bahkan krisis moneter terakhir di tahun 1998 meliharkan mata uang pecahan seratus ribu rupiah yang kita kenal saat ini.Tentu banyak cerita dan makna dibalik setiap seri atau edisi Duit Kertas yang beredar.
“Saya menyambut baik dilaksanakannya pameran ini. Semoga melalui pameran ini para pengunjung museum mendapat pengetahuan tentang sejarah lahirnya uang di republik Indonesia,” katanya.
Tentunya, sambung dia, terimakasih kepada panitia dari museum Lambung Mangkurat yang sudah bekerja menyiapkan pameran ini.
Pameran Temporer ke-II “Duit Kertas : Lembaran Usang Penuh Arti dan Harapan” merupakan rangkaian kegiatan pameran temporer yang dilaksanakan oleh Museum Lambung Mangkurat pada tahun 2025. Kegiatan ini memberi ruang kepada koleksi numismatik untuk lebih dikenal oleh pengunjung museum.
“Terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama hingga terlaksananya kegiatan tersebut, juga kepada Peserta yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ungkap Kepala Museum Lambung Mangkurat, Muhammad Taufik Akbar, S.AP
Kegiatan Pameran ini dananya bersumber dari Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bantuan Operasional Museum dan Taman Budaya 2025 dari Kementrian Kebudayaan Republik Indonesia.
“Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberi manfaat bagi permuseuman di Kalimantan Selatan,” harapnya. (kjc)
























