Katajari.com – Pasca banjir yang merendam di Desa Labuan Tabu, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, ratusan pohon bunga melati tidak lagi berproduksi seperti biasanya.
Seperti kebun Bunga Melati yang dimiliki oleh Ali, di mana sebelum banjir, kebun Bunga Melati miliknya dapat menghasilkan dua puluh kilo per harinya.
“Setelah terendam kemarin, setiap harinya tidak sampai satu kilo lagi bunga melati yang bisa dipetik,” ucap Ali, Petani Kebun Melati, Senin (10/2/2025).
Hasilnya, Ali mengaku mengalami kerugian hingga jutaan rupiah per harinya.
Ditambah dirinya harus membeli pupuk agar pohon Bunga Melati kebun miliknya dapat kembali berproduksi seperti biasa.
“Harga per kilonya 200 ribu rupiah, biasanya dalam sehari dapat saja sepuluh kilo,” ucapnya.
Ia mengaku, Pohon Bunga Melati miliknya yang mengalami penguningan pada daun dan batang tersebut masih dapat diselamatkan dengan cara ditabur pupuk setiap harinya.
“Biasanya masih bisa diselamatkan, tapi perlu waktu,” pungkasnya.
Diketahui, banjir merendam Desa Labuan Tabu hampir satu bulan, selain merendam akses dan rumah warga, banjir juga rendam kebun-kebun bunga melati milik warga. (kjc)