Perhatikan Kesetaraan, Kementan Gelar Workhsop GESI

Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Propinsi Kalsel mengadakan Workshop Gender Equality and Social Inclusion (GESI) yang bertempat di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa (17/05/2022). (Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)

Katajari.com Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus bergerak menumbuhkembangkan petani milenial seperti menggelar Workshop GESI (Gender Equality and Social Inclusion)

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menekankan pentingnya peran petani milenial dalam rangka pembangunan pertanian masa depan. Menurutnya, di era digital saat ini semakin mendorong percepatan pembangunan pertanian Indonesia.

Kementan berupaya mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi saat ini.

“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran.” jelas Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.

“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” tegas Dedi.

Dedi menyampaikan, hingga 2024, pihaknya menarget mencetak 2,5 juta petani milenial. Sejak saat ini proses penumbuhan petani milenial itu terus dilakukan. Berkolaborasi dengan Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), Dedi menegaskan kualitas dan kuantitas petani milenial terus digenjot.

Salah satu komitmen pemerintah dalam memfasilitasi tumbuhkembang generasi milenial di Indonesia adalah dengan hadirnya program Program Youth Entrepreneurship Employment and Support Services (YESS) yang merupakan kerjasama antara Kementan dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Dalam upaya menfasilitasi petani muda di Kalimantan Selatan (Kalsel), Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Propinsi Kalsel mengadakan Workshop Gender Equality and Social Inclusion (GESI) yang bertempat di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa (17/05/2022).

(Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)

Workshop yang dibuka oleh Project Manager (PM) PPIU Kalsel ini dihadiri oleh 75 orang fasilitator muda dari 3 kabupaten program YESS di Kalsel, 12 orang Mobilizer dan 3 orang dari District Implementation Team (DIT). Selain itu, turut hadir dari Dinas Sosial sebanyak 3 orang peserta.

Project Manager Program YESS Kalsel, Angga Tri Aditya Permana menyampaikan bahwa program YESS menjadi solusi regenerasi petani.

Tak hanya melibatkan kaum pria program YESS memberikan perhatian khusus pada kaum perempuan serta penyandang disabilitas.

(Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari National Program Management Unit (NPMU) Heira H. selaku konsultan spesialis GESI, Badriah dari BBPPKS dan M. Gigih Kurniawan dari Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kalsel.

Workshop guna menambah wawasan dan pengetahuan peserta workshop terhadap GESI bagi program YESS terkait teknis dan metode Fasilitator Muda sebagai ujung tombak rekrutmen Calon Penerima Manfaat (CPM) terkait GESI di lapangan nantinya. (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *