Puluhan Kayu Ilegal Ditemukan di Desa Riam Adungan Kecamatan Kintap

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut menemukan puluhan batang kayu yang diduga berasal dari aktivitas penebangan ilegal. (Foto: Media Center Kalsel/katajari.com)

Katajari.com – Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut menemukan puluhan batang kayu yang diduga berasal dari aktivitas penebangan ilegal.

Kayu ilegal ditemukan saat patroli pengamanan kawasan hutan di Desa Riam Adungan, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Jumat (12/12/2025).

Patroli tersebut dilakukan oleh Seksi Perlindungan Hutan KPH Tanah Laut dengan melibatkan Polisi Kehutanan dan Tenaga Kontrak Pengamanan Hutan (TKPH) sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penindakan terhadap aktivitas ilegal di kawasan hutan.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra, mangapresiasi tindakan tegas yang dilakukan oleh KPH Tanah Laut beserta jajaran Polhut TKPH.

Ia menekankan bahwa, patroli dan pengawasan kawasan hutan akan terus diperkuat sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian hutan serta menindak tegas setiap pelanggaran kehutanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Kita akan terus perkuat pelaksanaan patroli dan pengawasan kawasan hutan ini sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk menjaga kelestarian hutan Banua,” ujarnya, Banjarbaru, Senin (15/12/2025).

Sementara itu, Kepala KPH Tanah Laut, Rudiono Herlambang, mengatakan petugas menemukan dua lokasi penyimpanan kayu tanpa pemilik.

Lokasi pertama ditemukan 27 batang kayu jenis rimba campuran, sedangkan di lokasi kedua ditemukan delapan batang kayu jenis meranti.

“Petugas telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Riam Adungan untuk menelusuri kepemilikan kayu. Namun hingga pemeriksaan selesai, tidak ada pihak yang mengakui sebagai pemilik,” ujarnya.

Seluruh kayu temuan tersebut kemudian diamankan dan diangkut menggunakan truk menuju Kantor KPH Tanah Laut sebagai barang bukti.

Kayu-kayu tersebut memiliki diameter sekitar 20 hingga 35 sentimeter dengan panjang diperkirakan kurang lebih empat meter. (mckalsel/kjc)