Katajari.com – Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Akselerasi Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan fokus utama mendorong pertumbuhan ekonomi daerah hingga 8 persen, Senin (15/12/2025) di Banjarbaru.
Rakortek ini diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan, Thaufik Hidayat, menyatakan bahwa riset dan inovasi harus diposisikan sebagai fondasi utama dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah, terutama dalam menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi ke depan.
“Riset dan teknologi harus kita posisikan sebagai dasar utama dalam perumusan kebijakan agar kebijakan yang disusun lebih objektif dan terukur,” ujarnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan proyeksi, pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2025 berada pada kisaran 4,6 hingga 5,4 persen.
Ditargetkan meningkat pada tahun 2026 menjadi 5,3 hingga 5,4 persen. Kondisi tersebut menuntut peran aktif daerah dalam memberikan kontribusi yang lebih signifikan.
“Dengan riset yang relevan dan inovasi yang aplikatif, kita dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif serta memperkuat daya saing ekonomi daerah,” kata Thaufik.
Menurutnya, inovasi daerah tidak hanya berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan serta produktivitas sektor-sektor unggulan.
Sementara itu, Kepala Bidang Kerjasama dan Diseminasi BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan, Nurhidayati, menegaskan bahwa Rakortek ini merupakan bagian dari respons daerah terhadap isu strategis nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Tujuan kegiatan ini adalah mengoptimalkan peran riset dan inovasi daerah dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Rakortek ini diikuti oleh perwakilan SKPD lingkup Provinsi Kalimantan Selatan, Bapperida/Bappedalitbang/Bappelitbangda kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.
Serta, akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat, UIN Antasari, dan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari.
Melalui sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan lembaga riset, BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan optimistis inovasi berbasis riset dan teknologi dapat menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berdaya saing. (mckalsel/kjc)
























