Katajari.com – Untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian yang unggul dan berdaya saing, Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan gebrakan.
Selain melalui pelatihan vokasi yang baru-baru ini serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia, Kementan mendorong melalui pendidikan vokasi yang juga menjadi kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial.
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi muda, sebab merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang akan semakin mandiri, maju dan modern.
Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, untuk menjadi negara maju, hal utama yang perlu digenjot adalah SDM nya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantapan pendidikan vokasi pertanian, mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker, job creator maupun pengusaha pertanian milenial.
Ditambahkan Dedi Nursyamsi, untuk menjadi negara maju, hal utama yang perlu digenjot adalah SDM nya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantapan pendidikan vokasi pertanian, mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker, job creator maupun pengusaha pertanian milenial.
“Sementara qualified job seeker adalah petani milenial yang terampil dan menguasai pekerjaannya yang bisa ditempatkan diseluruh sektor dunia usaha dan industri pertanian,” ujar Kepala BPPSDMP Kementan ini.
SMK PP Negeri Banjarbaru, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan), terus berupaya menciptakan siswa yang berkualitas secara praktek dan teori.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengukur kemampuan siswanya secara teori adalah dengan menggelar Ujian Sekolah (US), yang kali ini disebut dengan penilaian sumatif bagi siswa kelas XII TP. 2023/2024.
Ujian Sekolah digelar selama 5 hari dan dimulai sejak Senin, (22/4/2024) menggunakan aplikasi (online) dan manual untuk esainya.
Ujian kali ini yang berbasis teknologi ini menggunakan aplikasi google form, sehingga siswa mengerjakan langsung di computer dan jawaban akan langsung diperoleh setelah selesai ujian.
Dijelaskan Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso, bahwa ujian sekolah ini merupakan salah satu penilaian bagi siswa untuk dapat lulus dari sekolah.
“Ujian sekolah ini bertujuan mengevaluasi dan mengukur sejauh mana proses pembelajaran yang telah dilaksanakan kepada siswa XII SMK-PP Negeri Banjarbaru,” ujar Budi.
Ditambahkan oleh Wakasek Kurikulum, Airin Nurmarita SMK-PP Negeri Banjarbaru, ini juga mengevaluasi sampai sejauh mana pencapaian semua kompetensi yang mereka dapat selama menempuh pembelajaran di SMK-PP Negeri Banjarbaru.
“Harapannya dengan ujian ini mereka bisa mendapatkan hasil yang terbaik, tidak dari segi teori namun dalam segi kompetensi keahlian di bidang pertanian, yang harapannya juga diantara mereka akan terus menjadi generasi muda yang bergerak di bidang pertanian,” pungkas Airin.
Pelaksanaan Ujian SMK-PP Negeri Banjarbaru TP. 2023/2024 mengujikan 11 sampai dengan 14 mata pelajaran di antaranya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, PKN, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, BTA, dan Pelajaran terkait bidang Kompetensi Keahlian.
Ujian sekolah ini dilaksanakan di 3 ruang kelas, diikuti oleh 81 siswa terdiri dari 3 Kompetensi Keahlian yang ada di SMK-PP N Banjarbaru.
Di antaranya 27 siswa Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), 35 siswa Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura (ATPH), dan 19 siswa Agribisnis Pengolahan Hasil (APHP). (Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru/kjc)