Sobat Idaman Banjarbaru, Waspada Kanker Usus Besar

Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru mengingatkan kepada Sobat Idaman untuk lebih waspada terhadap kanker usus besar. (Foto: IIustrasi/GRID.ID)

Katajari.com – Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru mengingatkan kepada Sobat Idaman untuk lebih waspada terhadap kanker usus besar.

Kanker usus besar merupakan salah satu jenis kanker yang sering terlambat terdeteksi karena gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan biasa.

Perhatikan perubahan pola buang air besar, nyeri perut yang terus-menerus, atau adanya darah dalam feses.

Deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa, jadi jangan ragu untuk periksa jika ada keluhan yang mencurigakan.

Definisi kanker usus besar adalah kanker yang berasal dari sel usus besar dan rektum yang tumbuh tidak terkendali.

Kanker usus besar dinyatakan keganasan terbanyak ketiga di dunia. Penyebabnya genetik dan lingkungan.

Kanker usus besar, atau kanker kolorektal, adalah jenis kanker yang dimulai pada usus besar atau rektum, bagian dari sistem pencernaan bagian bawah.

Penyakit ini berkembang ketika sel-sel di usus besar tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor ganas.

Kanker usus besar seringkali dimulai sebagai polip jinak yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker jika tidak diangkat.

RSD Idaman Kota Banjarbaru menyebutkan faktor risiko kankes usus besar, yang tidak dapat diubah yakni usia di atas 50 tahun, riwayat mengidap polip, riwayat menderita infeksi kanker usus besar dalam keluarga, faktor genetik, faktor ras dan etnis.

Sedangkan faktor risiko yang dapat diubah ialah konsumsi berlebih daging merah dan daging olahan, diet tidak seimbang dan kurang sehat.

Kemudian, kurang aktivitas fisik, obesitas, konsumsi rokok dan paparan asap rokok, konsumsi alkohol secara berlebihan, menderita penyakit gangguan pencernaan yang berulang, diabetes melitus tipe 2.

Gejala kanker usus besar; perubahan pada defekasi seperti diare, konstipasi, atau pengecilan feses yang tertahan hingga berhari-hari, pendarahan pada feses, buang air besar yang tidak tuntas, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, lemah dan lemes.

Kapan waktunya harus ke dokter?

Memiliki faktor risiko, usia di atas 40 tahun, skrining awal dapat menurunkan angka mortabilitas antara 30-70%

Pemeriksaan awal yang dapat dilakukan; tes darah samar pada feses dianjurkan setiap tahun, kolonaskopi dianjurkan tiap 10 tahun. (kjc)