Terlalu Lama Menatap Layar Handphone? Ini Saran dr Helen Nguda SpM

Terlalu sering menggunakan handphone berdampak pada kesehatan. (Foto: Hellosehat.com)
Terlalu sering menggunakan handphone berdampak pada kesehatan. (Foto: Hellosehat.com)

Katajari.com dr Helen Nguda SpM, dokter spesialis mata di RSD Idaman Kota Banjarbaru memberikan tips kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan mata dari pengaruh atau dampak terlalu sering menatap layar handphone.

Seberapa sering dan berapa lama anda menatap layar handphone? Pastinya, zaman sekarang sepertinya tak dipungkiri kita tak bisa lepas dari handphone dan sering menatap layar handphone.

Padahal akan ada dampak negatif bilamana keseringan menatap layar handphone bagi kesehatan mata kita.

Melalui responden warga Kota Banjarbaru yang ditampilkan melalui instagram RSD Idaman Kota Banjarbaru, responden mengakui bahwa membuka layar handphone untuk main game, sosial media alias sosmed, tiktok, instagram, nonton film, tentunya termasuk pula berhubungan dengan pekerjaan.

Ada yang menjawab setengah jam menatap layar handphone, ada juga satu jam, malah tak terhitung berapa lama berlangsunya menatap layar handphone.

Tentu saja membuka layar dan menatap layar handphone dilakukan setiap hari oleh responden sebagai aktivitas sehari-hari.

Kendati tahu dampak negatif kelamaan menatap layar handphone, tapi tak bisa menghindari atau tidak peduli terhadap dampak bagi kesehatan mata.

Tak sedikit mengalami dampak negatif gangguan pada mata karena keseringan atau terlalu lama menatap layar handphone, misalnya kurang jelas penglihatan, mata kabur sebelah, mata menjadi kering dan kecapean.

Ujung-ujungnya mengatasi permasalahan mata dengan berkonsultasi atau memeriksakan mata pada dokter spesialis mata.

Dokter Helen Nguda mengatakan, saat ini tidak bisa lepas dari handphone. Namun, kebiasaan itu sebenarnya kalau bisa tidak terlalu lama di depan layar handphone.

“Gunakan seperlunya, sedangkan untuk nonton film atau apapun dengan durasi lama sebaiknya sambungkan ke smart tv, jangan langsung nonton di handphone karena lebih aman seperti itu sambungkan ke smart tv,” beber Helen Nguda.

Dokter spesialis mata di RSD Idaman Kota Banjarbaru, dr Helen Nguda SpM. (Foto: RSD Idaman Kota Banjarbaru/Katajari.com)
Dokter spesialis mata di RSD Idaman Kota Banjarbaru, dr Helen Nguda SpM. (Foto: RSD Idaman Kota Banjarbaru/Katajari.com)

Dampak nyata yang utama bila kelamaan menatap layar handphone membikin mata kering, efek penglihatan.

“Walaupun ada perbedaan pendapat, namun sinar garis alat gadget, laptop, smartphone, bisa mempengaruhi syaraf mata,”  katanya.

Memang ada yang menggunakan kacamata anti radiasi, mencegah mata kering dengan penyegar mata atau lubrikasi.

“Sebenarnya itu obat tetes untuk pengganti air mata telah dijual bebas. Perlu diingat logo obat tetes mata lambang bulat warna hijau atau biru. Jangan label merah, karena itu harus pakai resep dokter,” pesan dia.

Helen Nguda yang bertugas di poliklinik mata di RSD Idaman kota Banjarbaru, kembali mengingatkan  sekarang ini banyak yang membeli obat tetes mata tanpa resep dokter.

“Akhirnya ada efek samping, menyebabkan kelainan atau gangguan mata, itu yang harus kita tangani,” ucapnya.

Ditambahkan Helen Nguda, sekarang juga tidak terlepas dari pemakaian komputer, dan jarak menengah dengan komputer adalah 50 centimeter.

Kalau di depan komputer, ada jeda waktu untuk istirahat boleh sepuluh menit. Tapi, itu terlalu cepat, sebaiknya satu jam atau dua jam.

“Selalu gunakan obat tetes penyegar mata untuk mata lelah, melihat ke jauh untuk jeda istirahat lalu balik lagi ke layar komputer,” kata dokter spesialis mata, Helen Nguda. (kjc)

Tinggalkan Balasan