Wali Kota Banjarbaru Menerima Silaturahmi Menteri Lingkungan Hidup

Wali Kota Banjarbaru Hj Erna Lisa Halaby (kanan) menerima silaturahmi Menteri Lingkungan Hidup Dr Hanif Faisol Nurofiq (kiri), Sabtu (5/7/2025) siang di kediaman. (Foto: katajari.com)

Katajari.com Seorang lelaki dengan pakaian rapi dan terkesan santai tampak memasuki kediaman rumah dinas wali kota Banjarbaru melalui pintu utama di bagian depan, Sabtu (5/7/2025) siang pada pukul 12 lewat setengah jam waktu Indonesia bagian Kota Banjarbaru.

Lelaki ini bukan pejabat sembarangan tetapi pejabat tinggi kabinet Merah Putih bagian dari pemerintahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Jabatan lelaki yang bertamu ke kediaman Wali Kota Banjarbaru Hj Erna Lisa Halaby itu adalah Menteri Lingkungan Hidup merangkap Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH).

Lelaki itu dulunya menjabat sebagai kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, kemudian tahun 2020 mendapatkan promosi jabatan menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan dan Tata Lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Berikutnya, memimpin Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan pada 2023, dan dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 21 Oktober tahun 2024 untuk memegang tampuk jabatan Menteri Lingkungan Hidup.

Dr Hanif Faisol Nurofiq tidak datang sendiri bertemu Wali Kota Banjarbaru Hj Erna Lisa Halaby, ia tampak di antaranya didampingi Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan Fathimatuzzahra.

Pejabat kelahiran 21 Maret 1971 ini menyatakan ke Kota Banjarbaru bagaikan pulang kampung karena pernah menjabat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan.

Duduk bersama dengan Wali Kota Banjarbaru, ia bercerita dengan semangat tentang pengelolaan persampahan di berbagai daerah di Provinsi Kalimantan Selatan, hingga Kota Balikpapan Provinsi Kalimatan Timur. Mulai permasalahan hingga solusi penanganan persampahan.

Dikatakannya, Kota Balikpapan merupakan daerah terbaik untuk pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Setidaknya Kota Banjarbaru sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan imbangannya dengan Kota Balikpapan.

“Penataan sampah itu dari hulu ke hilir, ada TPS regional, bank sampah unit yang dibangun, perlu dibenahi IPAL,” paparnya.

Masukan positif yang dipaparkan Menteri Lingkungan Hidup ini didengarkan pula tiga tenaga ahli Wali Kota Banjarbaru yang berhadir, Drs Wahyudin MAP, Prof. Dr. Husaini SKM MKes, dan Azhar SHI MIP MH, berikut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru Sirajoni.

Di kesempatan lain dalam pertemuan itu diterangkan juga oleh Hanif bahwa Kota Banjarbaru tidak serumit Kota Jakarta dalam penataan kota, sehingga ia yakin Kota Banjarbaru bisa ditata dengan baik untuk pengelolaan persampahan.

Tenaga Ahli Wali Kota Banjarbaru Wahyuddin yang dikonfirmasi mengatakan, pertemuan Menteri Lingkungan Hidup dengan Wali Kota Banjabaru ini hanya merupakan pertemuan biasa.

“Ini pertemuan silaturahmi,” ucapnya.

Namun, kendati pertemuan singkat dan tanpa agenda protokoler ini memberikan makna yang dalam adanya masukan berharga dari Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq tentang bagaimana pengelolaan persampahan sebaiknya di Kota Banjarbaru. (kjc)