Wujudkan Permodalan Petani Muda, Kementan Bersinergi Dengan Pemerintah Desa dan Lembaga Keuangan Desa

SMK-PP Negeri Banjarbaru mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur. (Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/katajari.com)

Katajari.com Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengatakan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaan pertanian. Karena itu, dia ingin insan pertanian bekerja keras dan memiliki integritas.

Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian, Kementan terus meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha dibidang pertanian.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti juga mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi pelaku bisnis pertanian. Permodalan menjadi faktor penting dalam usaha para petani milenial.

Kementan bersama Youth Enterpreneurship and Employment Support Services Program (YESS) memfasilitasi dan mendampingi usaha petani milenial dari hulu hingga hilir.

Program YESS juga menghubungkan petani milenial dengan para stakeholder, termasuk permodalan dan perbankan.

Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani milenial, yang kali ini di lakukan oleh unit pelaksana teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) program YESS Kalimantan Selatan.

SMK-PP Negeri Banjarbaru mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema ” Peran Pemerintah Desa dan Lembaga Keuangan Desa untuk Permodalan Petani Muda” secara luring dan daring zoom.

Bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Rabu (04/09/2024).

MAF Tani Akur ini menghadirkan 4 narasumber di antaranya: Dardiansyah selaku Kepala Desa Tirta Jaya, kemudian Kartiani seorang penyuluh dari BPP Kec. Bajuin.

Selanjutnya Andika Putra, selaku Direktur Bumdes (Maju Bersama” Desa Tirta Jaya), dan terakhir Hendra Setiawan Pratama, seorang Local Champion

Mengawali MAF, Inneke Kusumawaty, Plt. Kepala Pusat Pendidikan Pertanian menyampaikan bahwa, “Tanah Laut memiliki potensi kluster pangan yang besar, sehingga kami berharap apabila IMMACo diterapkan disana akan berjalan baik,” ujarnya.

“Selain itu kita sedang mempersiapkan dan mendukung program makan siang bergizi, kita akan mengoptimalkan suply pangan dari wilayah sendiri, sehingga ini menjadi awal yang baik.

Serta kami berharap Lembaga keuangan bisa mensupport petani muda, sehingga mereka bisa penumbuhkembangan dan bisa melembaga”, Paparnya.

Materi pertama dari Kepala Desa Tirta Jaya, yang menyampaikan bahwa Desa Tirta Jaya yang merupakan desa transmigran ini siap mendukung sektor pertanian. Dardiansyah menjelaskan kelompok tani bisa mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan mendukung sektor pertanian dari Desa yang telah dianggarkan sekitar 20%.

Kepala Desa berharap pemuda-pemuda bisa memajukan Desa Tirta Jaya, salah satunya melalui sektor pertanian ini, dengan adanya Program YESS ini sebagai salah satu jalan untuk memajukan Desa Tirta Jaya.

MAF secara luring dan during zoom dengan tema Peran Pemerintah Desa dan Lembaga Keuangan Desa untuk Permodalan Petani Muda. (Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/katajari.com)

Kemudian Kartiani, penyuluh dari BPP Kecamatan Bajuin, menjelaskan bahwa sebagai penyuluh, BPP siap membantu para petani-petani muda, dengan datang ke BPP Kecamatan Bajuin. Ia menjelaskan adanya Program Yess ini telah membantu pengembangan usaha petani muda.

Ia menambahkan di wilayah Kecamatan Bajuin dalam Program Yess telah mendapatkan bantuan agribisnis (HK) sebanyak 20 orang. Selain itu petani juga mendapatkan akses permodalan ada 30 orang dari Bank Kalsel, BRI, Gapura Karomah dangan bunga 0%.

Pemateri ketiga, Andika Putra, selaku Direktur Bumdes (Maju Bersama Desa Tirta Jaya), Bumdes ini memiliki tempat wisata alam. Ia berharap bapak ibu ikut dalam pengembangan usaha kami dalam agrowisata.

Terakhir dari Hendra Setiawan Pratama, seorang Local Champion dalam peternakan kambing menyampaikan, Ia memilih menjadi petani karena ingin agar tetap menjadi pengusaha yang bisa memenuhi kebutuhan sampai tua.

Selain itu, Ia menegaskan bahwa di Desanya memiliki Sumber Daya Alam yang cukup. Melalui bantuan agribisnis (HK) Program Yess, Ia bisa mengembangkan usahanya, yang ia tekuni karena hobby dalam bidang pertanian dan peternakan.

Di kesempatan closing statement, Manager Program YESS PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana mengajak petani-petani muda untuk mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian walau YESS ini sudah selesai.

Bahkan diharapkan di BPP dapat mengadakan pertemuan dengan offtaker, investor, pengarah, dan petani. Sehingga nantinya dapat membentuk bisnis matching dan bisnis pitching. (Tim Ekspos SMK-PPN Banjarbaru/kjc)

Tinggalkan Balasan