Katajari.com – Sekretaris Daerah H Yudi Andrea membuka Launching Intan Banjar (Inovasi Tangguh dan Andalan Kabupaten Banjar) tahun 2025, Kamis (11/12/2025) pagi di Ballroom Sky Convention Center William Tandiono, Kecamatan Gambut.
Launching Intan Banjar yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjar sebagai penegasan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem inovasi daerah.
Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, yang menempatkan inovasi sebagai instrumen strategis peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Khususnya melalui peningkatan kualitas layanan publik, pemberdayaan masyarakat serta penguatan daya saing daerah.
Yudi Andrea mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Banjar telah menjalin kemitraan strategis dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI melalui nota kesepakatan kerja sama.
“Kerja sama ini difokuskan pada penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam kajian kebijakan, pengembangan kompetensi, dan inovasi,” ujarnya.
Ia menegaskan perlunya komitmen penuh seluruh kepala perangkat daerah untuk menghasilkan minimal satu inovasi setiap tahun.
Inovasi tersebut nantinya dilaporkan dan dikurasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang).
“Inovasi bukan sekadar formalitas administrasi, melainkan harus menjadi budaya kerja bersama. Mari tinggalkan pola pikir rutin dan aman, beralih kepada pola pikir kreatif dan solutif,” tegasnya.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nasrullah Shadiq, menjelaskan bahwa inovasi yang diikutsertakan dalam launching kali ini merupakan inovasi yang telah melalui tahapan Laboratorium Inovasi: Drum Up, Diagnose, dan Design, yang dilaksanakan pada Mei lalu.
Inovasi hasil Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) dan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Tahun 2024/2025 juga menjadi bagian dari program ini.
“Total inovasi yang mengikuti kegiatan launching ini berjumlah 54, terdiri dari 32 inovasi perangkat daerah, 4 inovasi kecamatan, 7 inovasi puskesmas, dan 10 inovasi dari masyarakat,” jelasnya.
Nasrullah berharap inovasi yang dihasilkan dapat mendongkrak posisi Kabupaten Banjar dalam penilaian Innovative Government Award (IGA) Kemendagri.
Jika masuk kategori daerah sangat inovatif, Kabupaten Banjar berpeluang memperoleh dana insentif daerah.
Direktur Advokasi dan Pengembangan Kinerja Kebijakan LAN RI, Seno Hartono, turut memberikan apresiasi atas konsistensi Pemerintah Kabupaten Banjar dalam menjalankan Laboratorium Inovasi hingga tahap launching.
Ia menegaskan bahwa LAN RI berperan sebagai penggerak melalui advokasi nyata, sedangkan implementasi di lapangan sepenuhnya bergantung pada pemerintah daerah masing-masing.
Menurutnya, keberhasilan inovasi memerlukan kolaborasi enam aktor kunci dalam model hexahelix ekosistem inovasi: pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, organisasi non pemerintah dan media.
“Kami berharap kegiatan laboratorium inovasi ini menjadi momentum bagi Pemerintah Kabupaten Banjar untuk terus melakukan akselerasi inovasi,” ujarnya.
Melalui program ini, kemampuan ASN dalam memahami pelaksanaan inovasi administrasi negara semakin meningkat, sehingga mampu mewujudkan ekosistem inovasi di tingkat kabupaten
Sebagai bentuk komitmen bersama, kegiatan diakhiri dengan penandatanganan Perjanjian Inovasi Daerah oleh seluruh kepala perangkat daerah.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat upaya peningkatan kinerja pemerintahan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat. (kjc)
























