Banjar  

Wakapolda Kalimantan Selatan Meninjau Korban Terduga Keracunan Massal di Martapura

Wakapolda Kalsel Brigjend Pol Golkar Pangarso datang melihat kondisi para siswa, Jumat (10/10/2025) di RSUD Ratu Zalecha Martapura. (Foto: MS/katajari.com)

Katajari.com Kasus dugaan keracunan makanan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Martapura, Kabupaten Banjar, terus bertambah.

Hingga Jumat (10/10/2025) pada pukul 10.30 Wita, jumlah korban yang telah terdata di RSUD Ratu Zalecha Martapura telah mencapai 130 siswa.

Para korban berasal dari sejumlah sekolah yang menerima distribusi MBG, di antaranya SD Muhammadiyah Martapura, SDN 1 Pesayangan, MAN Assalam, MTs Assalam, MI Assalam dan SMAN 1 Martapura.

Sejak pagi, puluhan siswa kembali berdatangan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura, dengan keluhan mual, muntah dan pusing.

Banyak di antaranya tampak lemas dan harus mendapatkan infus.

Salah satu siswa, Nazwa siswi kelas IX MTs Assalam, menceritakan masih merasa mual setelah menyantap menu MBG yang disajikan sehari sebelumnya.

“Kemarin makan nasi kuning dan ayam suwir. Setelah itu perut terasa sakit dan mual,” ucapnya.

Distribusi MBG pada Jumat Pagi Disetop

Guru MTs Assalam, Jamilah yang turut mendampingi para siswa mengatakan, menu MBG di sekolah mereka sementara dihentikan sambil menunggu hasil pemeriksaan dari dinas terkait.

“Hari ini program MBG disetop dulu sampai ada kepastian penyebabnya,” katanya.

Ia pagi ini kembali mengantar beberapa siswanya yang mengalami muntah-muntah dan lemas ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.

“Iya ini saya mengantar lagi, soalnya pas tadi jam pelajaran beberapa siswa kembali lemas dan muntah,” ungkapnya.

Polda Kalsel Tunggu Hasil Lab sampel Menu MBG

Wakapolda Kalimantan Selatan Brigjend Pol Golkar Pangarso yang datang melihat kondisi para siswa diduga keracunan usai menyantap hidangan MBG mengaku saat ini pihaknya sudah mengirim sampel menu MBG ke Laboratorium Surabaya Jawa Timur.

“Kita masih belum bisa memastikan apakah para siswa ini keracunan dari menu MBG yang mereka santap. Karena itu masih menunggu hasil uji lab,” ujar Brigjend Pol Golkar Pangarso.

Ia juga turut prihatin atas kejadian yang menimpa ratusan siswa di beberapa sekolah ini, dan diharapkan tidak ada lagi korban tambahan yang dirawat.

“Total korban 133 siswa, namun ada juga yang sudah boleh pulang,” ujarnya. (kjc)