Banjar  

Bupati Banjar Besuk Korban Keracunan Massal yang Dirawat di RSUD Ratu Zalecha Martapura

Bupati Banjar Saidi Mansyur sambangi para korban yang diduga keracunan setelah menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (9/10/2025) malam di Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura. (Foto: katajari.com)

Katajari.com – Bupati Banjar Saidi Mansyur sambangi para korban yang diduga keracunan setelah menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (9/10/2025) malam di Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura.

Saidi Mansyur memastikan semua korban yang dirawat akan mendapat pelayann gratis dari Pemerintah Kabupaten Banjar.

“Kami menanyakan bagaimana gejala anak anak, memberi semangat, dan berharap berangsur angsur membaik. Kami berkomitmen apapun yang terjadi karena memang durasi dampak ini 1×24 jam, karena ada yang cepat dan ada lambat,” ujar Saidi Mansyur.

Politisi partai Nasdem yang juga Ketua Partai Nasdem Kabupaten Banjar ini juga akan melakukan evaluasi SPPG setelah insiden dugaan keracunan massal ini.

“Dipastikan dievaluasi, kami tidak ingin program pusat ini terganggu hal hal seperti ini, pemda hadir dan tentu melalui satgas berkoordinasi memastikan program ini berjalan lancar ke depan,” ujar Bupati Saidi.

Saidi menyebutkan pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan berkomitmen untuk memastikan program yang bermanfaat tersebut bisa berjalan dengan baik ke depan. Ia tidak ingin hal serupa kembali terjadi.

“Kami pasti melakukan pengawasan, kami menyampaikan ke satgas untuk mengingatkan kembali, kami berharap program sangat bermanfaat ini tidak terkendala apapun,” ungkap Bupati Banjar.

Ia turut akan melakukan koordinasi kembali dengan Plt Sekretaris Daerah selaku ketua satuan tugas (satgas) untuk mengingatkan Yayasan SPPG.

Hal ini agar pelaksanaan MBG bisa sesuai dengan SOP dan Petunjuk Teknis yang diberikan Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kalau merasa kecolongan tentu tidak. Karena pemkab banjar tidak menjadi bagian dari pengawasan kami,” tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga berharap kondisi para korban bisa berangsur-angsur membaik. Sebab, saat ini ada 78 korban yang dilaporkan sudah dibawa ke RSUD Ratu Zalecha.

“Kami menanyakan bagaimana gejala anak anak, memberi semangat, dan berharap berangsur angsur membaik,” katanya.

Ia telah menanyakan pada dokter terkait dampak dari keracunan tersebut bisa bereaksi selama 1 x 24 jam, sehingga besar kemungkinan jumlah korban dugaan keracunan akan kian bertambah.

“Memang durasi dampak ini 1×24 jam, karena ada yang cepat dan ada yang lambat,” tuturnya. (kjc)