Timnas Futsal Indonesia Harus Akui Keunggulan Thailand

Timnas Indonesia vs Thailand dalam laga final Piala AFF Futsal 2022 di Huamark Indoor Stadium, Bangkok, Minggu (10/4/2022) malam WIB/ (Foto: Instagram/@federasifutsal_id)

Katajari.comTimnas futsal Indonesia harus mengubur mimpi jadi juara  Piala AFF Futsal 2022 dan akui keunggulan Thailand setelah kalah adu penalti 3-5 dalam pertandingan final di Huamark Indoor Stadium, Bangkok, Thailand, Minggu (10/4/2022).

Laga harus ditentukan hingga babak adu penalti setelah skor 2-2 bertahan di waktu normal dan babak tambahan waktu.

Timnas Indonesia unggul dua gol lebih dulu lewat Evan Soumilena dan Ardiansyah Runtuboy, sebelum Thailand menyamakan kedudukan di akhir-akhir laga lewat Krit Aransanyalak dan Muhammad Osamanmusa.

Thailand akhirnya berhak mempertahankan gelar juara setelah menang adu penalti 5-3 dari timnas Indonesia usai salah satu penendang skuad Garuda yakni Ardiansyah Runtuboy selaku penendang kedua gagal mencetak gol.

Hasil ini membuat timnas Indonesia harus rela kembali puasa gelar juara Piala AFF Futsal sejak kali terakhir meraihnya pada edisi 2010. Sementara bagi Thailand, kemenangan ini membuat mereka menegaskan dominasi di kancah futsal ASEAN dengan koleksi 16 gelar juara.

Jalannya pertandingan

Thailand selaku tuan rumah langsung tampil menekan dan timnas futsal Indonesia seperti layaknya pertemuan perdana di babak grup, bermain bertahan sambil sesekali melancarkan serangan balik.

Timnas Indonesia hampir kebobolan di awal laga. Beruntung sepakan keras pemain Thailand masih melebar tipis di sisi gawang.

Pada menit keempat, Thailand kembali mengancam gawang Muhammad Al Baqir. Para pemain timnas Indonesia masih bisa menghalau bola.

Setelahnya, timnas Indonesia gantian mengancam gawang Thailand lewat transisi cepat yang diinisiasi Ardiansyah Runtuboy dan Syauqi Saud. Namun sayang, tembakan Syauqi masih bisa dimentahkan kiper Thailand.

Kedua tim kemudian saling jual beli serangan sebelum timnas Indonesia mencetak gol pembuka lewat Evan Soumilena ketika laga berjalan delapan menit.

Firman Adriansyah berhasil mencuri bola di sisi kanan pertahanan Thailand untuk kemudian melepaskan umpan tarik ke Evan Soumilena yang langsung melepaskan tembakan keras yang menjebol gawang lawan.

Selepas kebobolan, timnas Thailand berkali-kali melancarkan serangan ke gawang Indonesia. Namun, hingga babak pertama tersisa tujuh menit, skor 1-0 untuk keunggulan timnas Indonesia tak berubah.

Thailand terus meningkatkan intensitas serangan di sisa waktu. Muhammad Osamanmusa hingga Atsadawut Jangkot bergantian melepaskan tembakkan tetapi masih bisa diredam timnas Indonesia.

Pada menit ke-14, Firman Adriansyah melakukan pelanggaran keras terhadap kiper Thailand, Katawut Hankampa. Aksi itu membuatnya dihadiahi kartu kuning.

Thailand kemudian kembali melancarkan serangan. Kemelut yang terjadi di depan gawang hampir membuat Indonesia kebobolan tetapi kiper Al Bagir masih bisa menepisnya hingga harus terjatuh dan mengalami cedera ringan.

Thailand masih terus tampil dominan dalam periode ini. Namun, strategi Indonesia yang menekan guna menunggu kesalahan pemain tuan rumah juga berjalan cukup efektif.

Evan Soumilena dan kawan-kawan beberapa kali memanfaatkan celah dari pertahanan Thailand, tetapi kerjasama itu belum membuahkan hasil.

Ketika laga tinggal menyisakan satu menit pergerakan dan aksi Muhammad Osamanmusa membuat pertahanan Indonesia disorganisasi, tetapi serangan Thailand masih bisa dipatahkan skuad Garuda.

Skor 1-0 untuk keunggulan Indonesia pun bertahan di babak pertama.

Pasca jeda, jalannya laga masih seperti babak pertama di mana Thailand lebih banyak menyerang sementara Indonesia bermain sedikit bertahan untuk menccari celah melakukan serangan balik.

Lewat skema itu, Indonesia terbukti kembali menambah keunggulan atas Thailand menjadi 2-0 lewat Ardiansyah Runtuboy.

Seperti halnya gol pertama, Syauqi Saud berhasil merebut bola dari pemain Thailand untuk kemudian mengirim umpan ke kotak penalti. Runtuboy yang ada di sana kemudian melepaskan tembakan keras dari jarak dekat yang tak mampu dihalau kiper lawan.

Albagir melakukan penyelamatan krusial ketika babak kedua berjalan tujuh menit dengan menepis umpan akurat Thailand yang menuju salah satu pemain di sisi kanan gawang.

Tak berselang lama, Albagir kembali dubuat pontang-panting. Dia harus terjatuh untuk menghalau tembakan keras pemain Thailand ketika laga tersisa 12 menit.

Indonesia beberapa kali mampu mengancam gawang Thailand selepas itu, tetapi 11 menit babak kedua bergulir, Albagir harus kembali dibuat pontang-panting.

Dia menepis tembakan keras pemain Thailand dari jarak dekat, dan bola yang terpantul ke atas kemudian dia tepis untuk mengamankan gawang Indonesia.

Setelahnya, Indonesia balik mengancam gawang Thailand lewat Evan Soumilena. Namun, sepakan kerasnya lewat kaki kiri masih bisa diredam kiper lawan.

Ena menit laga tersisa, Thailand menggunakan strategi power play dengan memainkan flying goalkiper di mana Krit Aransanyalak yang mengemban tugas tersebut.

Skema itu membuat Thailand yang tak menyisakan kiper di bawah mistar gawang, tampil begitu dominan karena secara matematis mereka unggul satu jumlah pemain.

Berkali-kali mereka mendapatkan peluang, tetapi gol yang ditunggu tak kunjung tercipta berkat rapat dan gemilangnya pertahanan timnas Indonesia.

Usaha Thailand kemudian berbuah hasil ketika pertandingan tersisa satu menit. Thailand mencetak gol melalui flying goalkiper Krit Aransanyalak yang memanfaatkan bola pantulan dari sepakan keras Osamanmusa.

Gol itu membangkitkan semangat Thailand. Mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat aksi Muhammad Osamanmusa setengah menit jelang bubaran.

Enam detik jelang laga berakhir, Indonesia hampir mencetak gol ketiganya, tetapi tembakan keras Evan masih melenceng tipis di sisi kiri gawang.

Skor 2-2 pun bertahan hingga waktu normal berakhir dan memaksa pertandingan berlanjut ke babak tambahan waktu.

Di babak pertama babak tambahan waktu, Thailand lagi-lagi tampil lebih dominan dari Indonesia. Beberapa kali Albagir harus pontang-panting menjaga gawangnya.

Dua menit jelang babak tambahan waktu pertama berakhir, Indonesia mendapat petaka setelah pencetak gol mereka, Evan Soumilena mendapat kartu kuning kedua usai melakukan pelanggaran.

Kalah jumlah pemain membuat timnas Indonesia terpaksa tampil bertahan. Thailand benar-benar menghujani gawang Albagir dengan tembakan tetapi beruntung hingga babak pertama tambahan waktu berakhir, tak ada gol tercipta.

Di babak tambahan waktu kedua, timnas Thailand kembali menggunakan skema flying goalkeeper. Alhasil, mereka sangat mendominasi permainan dan bahkan hampir mencetak gol lewat Osamanmusa jika tembakannya tidak membentur tiang gawang.

Pada akhirnya, skor 2-2 tak berubah hingga waktu berakhir dan memaksa pertandingan ditentukan lewat tendangan adu penalti.

Adu penalti

Di babak adu penalti, Thailand menurunkan Muhammad Osamanmusa. Dia berhasil mengelabui Albagir untuk membawa tim Negeri Gajah Putih unggul 1-0.

Indonesia kemudian menurunkan Firman sebagai penendang pertama. Dia berhasil mengemban tugas itu untuk membawa skuad Garuda menyamakan kedudukan 1-1.

Ronnachai Jungwongsuk kemudian turun sebagai penendang kedua Thailand dan berhasil mencetak gol untuk membawa timnya unggul 2-1.

Indonesia kemudian menurunkan Ardiansyah Runtuboy, yang sayangnya gagal mencetak gol hingga Indonesia tetap tertinggal 1-2.

Thailand kemudian unggul 3-1 lewat Panut Kittipanuwong, yang mampu dibalas oleh Syauqi Saud untuk membawa Indonesia memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3.

Thailand kembali memperlebar kedudukan menjadi 4-2 setelah Krit Aransanyalak mengelabui kiper Indonesia, Muhammad Iksan.

Nur Ardiansyah kemudian memperpanjang napas Indonesia usai tendangannya mengelabui kiper Thailand untuk mengubah skor menjadi 3-4.

Tetapi skuad Negeri Gajah Putih berhasil mencetak gol kelima lewat Peerapat Kaewwali untuk membawa Thailand unggul 5-3 dan berhak menjadi juara Piala AFF Futsal 2022. (suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *