Katajari.com – Demi menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki berkompeten, produktif dan berdaya saing, Kementerian Pertanian (Kementan) memaksimalkan pendidikan vokasi.
Pendidikan vokasi dimanfaatkan karena mempunyai kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, sekolah vokasi seperti Sekolah Menengah Kejuruan – Pertanian Pembangunan (SMK-PP), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) memiliki peran penting untuk memajukan pertanian.
Ia menambahkan, pertanian pun dapat di digarap dengan cara-cara kekinian. Namun hal tersebut harus didukung oleh SDM yang memadai.
“Polbangtan menjadi ujung tombak dalam hal tersebut,” katanya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, di tangan milenial dan generasi Z pembangunan pertanian akan dijalankan.
“Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasai pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” katanya.
SMK PP Negeri Banjarbaru, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang Pendidikan Vokasi Pertanian di bawah naungan Badan PPSDMP, Kementerian Pertanian (Kementan), terus berupaya meningkatkan kemampuan siswanya dan menjadi sekolah yang unggul.

Mengawali Tahun Pelajaran baru, sekolah kembali menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi Calon Siswa Baru TP. 2025/2026.
Kegiatan diawali dengan pembukaan MPLS yang dibuka oleh Fofa Arofi selaku Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Manajemen Mutu SMK-PP Negeri Banjarbaru, Selasa (15/07/2025).
Fofa Arofi berpesan kepada peserta MPLS, harus mengikuti semua kegiatan MPLS ini.
“Karena kalian masih calon siswa sehingga MPLS ini adalah syarat kalian untuk menjadi siswa baru kami,” terangnya.
Ia berharap ini mampu dan kuat secara mental dan fisik selama menempuh Pendidikan di SMK-PP Negeri Banjarbaru.
“Serta semoga kalian ke depannya bisa menjadi generasi-generasi penerus pertanian di Indonesia,” ucap Fofa.
Di kesempatan terpisah, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru menyampaikan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah program yang dirancang untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru.
Program ini tidak hanya berfungsi untuk mengenalkan fasilitas dan aturan sekolah, tetapi juga untuk membangun rasa kebersamaan dan semangat belajar di kalangan siswa.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK-PP Negeri Banjarbaru sendiri diikuti oleh 93 orang calon siswa baru TP. 2025/2026, yang dimulai Selasa (15/07/2025) sampai Jumat (18/07/2025).
Selama 4 hari ini siswa akan mendapatkan materi dari Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan SMK-PP Negeri Banjarbaru, dan pelatih dari Rindam VI Mulawarman.
Peserta akan melaksanakan kegiatan di Kampus dan Lahan Praktek SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Kegiatan MPLS diantaranya berupa pelatihan kedisiplinan, baris-berbaris, materi dari pihak sekolah, salat bersama, apel, makan bersama, olah raga.
Juga, pengenalan program studi, tata tertib sekolah, screening dari Puskesmas, Sosialisasi Napza, dan malam inagurasi. (tim ekspos smk pp negeri banjarbaru/kjc)