Katajari.com – Menyala bosku, tampaknya kata yang cukup pas menyaksikan sekitar puluhan ribu jemaah datang di Tablik Akbar yang digelar Yayasan Abdul Azis Halaby bersama DR (HC) Ustaz Adi Hidayat (UAH) di kawasan Sofia Residence 2 Kelurahan Loktabat Utara Kecamatan Banjarbaru, Jumat (19/7/2024).
Selain space-space yang disiapkan dijejali jemaah, arus jemaah yang ingin mengikuti Tablik Akbar bersama UAH tiada henti berdatangan dan berusaha untuk mencari posisi sedekat mungkin dengan panggung utama.
Lebih istimewa lagi, jemaah yang datang bukan hanya dari Kota Banjarbaru dan sekitarnya saja. Tidak sedikit yang datang dari daerah lain, seperti Banjarmasin, Kabupaten Banjar dan daerah-daerah lainnya.
Semula diprediksi hanya ribuan yang datang namun diluar perkiraan berkisar enam ribu bahkan lebih delapan ribu jemaah mengikuti tablik akbar UAH yang sekarang naik daun tersebut.
“Kalau menyaksikan banyak jemaah yang datang maupun mengikuti tablik akbar, bisa mencapai lebih 8 ribu,” cetus Icha, seorang jemaah yang datang sejak sebeum magrib hingga selesai tablik akbar.
Selain memadati space-space yang telah disiapkan, Jemaah juga membludak hingga menempati ruas-ruas jalan sekitar lokasi tablik.
Tak hanya itu, titik-titik parkir terpantau sudah penuh sebelum puncak acara dimulai.
“Saya terpaksa parkir jauh dari lokasi. Karena memang sudah tidak mungkin lagi untuk mendekat ke pusat lokasi. Jadilah terpaksa saja hanya menyimak kajian UAH melalui pengeras suara saja,” ungkap Icha, warga Martapura yang mengaku selalu mengikuti kajian-kajian Islam UAH.
Sementara itu dalam ceramahnya UAH menyampaikan kajian-kajian Islam dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Hingga di penghujung cemarahnya, ustadz yang memiliki banyak pencintanya ini memceritakan sebuah kisah nyata penuh makna.
“Seorang kakek, beliau memilih untuk merawat mushola sederhana di sebuah desa walau suasananya perkotaan. Sangking iklasnya merawat mushola, pada suatu ketika datang seorang dermawan dari Qatar yang ingin merenovasi mushola. Tetapi syaratnya si kakek itu yang merawat”.
Pertanyaan, siapa yang mengirimkan Dermawan dari Qatar itu? Allah kalau sudah senang dengan niat kita, iklas kita, ibadah kita.
Allah mengirimkan penguat dan dan penyakin amalan kita akan mengantarkan kepada khusnul khatimah.
Setelah mushola selesai direnovasi, Sang Kakek pun merawatnya dengan iklas, Adzan hingga menjadi imim sholat.
Setiap Senin dan Kamis, Sang Kakek berpuasa. Hingga pada suata saat, Sang Kakek meninggal dunia saat berpuasa sunat Kamis.
“Beliau meninggal dalam keadaan mulia, di hari mulia dan di tempat mulai yang setiap saat dirawatnya,” cerita UAH.
Tak hanya itu, UAH juga mengingatkan kepada para pemilik jabatan untuk menjaga keimanannya. Begitu juga di musim Pilkada sekarang ini.
“Pilkada jangan dijadikan ajang saling menjatuhkan, saling adu kuat. Karena kekuatan itu hanya milik Allah,” ingatnya.
Sebelumnya, Pimpinan Yayasan Abdul Azis Halaby, Hajjah Erna Lisa Halaby (ELH) memaparkan tentang aktivitas yayasan.
Semula hanya berupa taman pengajian Alqur’an keluarga. Kemudian diikuti 10 santri saat awal menjadi Tempat Pendidikan Qur’an (TPQ) di Tahun 2017 lalu kini santri yang berlajar di Yayasan Abdul Azis Halaby sudah mencapai 600 santri lebih.
“Alhamdulillah, kini jenjang pendidikan yang ada terus berkembang. Dari tadinya TPQ kini ditambah dengan jenjang pendidikan SD Halaby. Termasuk kelas Tahfizd Al’Quran. Alhamdulillah sebagian besar santri yang ada tidak dibebankan biaya pendidikan alias gratis,” katanya.
Tak lupa juga ELH menyampaikan jika dirinya saat ingin tengah mengikuti ajang kontestasi Pilkada Walikota Banjarbaru. untuk itunya dirinya juga sudah tak lagi berstatus ASN.
“Saat ini aktivitas saya sebagai pembina Yayasan Abdul Azis Halaby,” katanya.
Sementara itu, tampak sejumlah tokoh hadir di acara tersebut. Di antaranya Kapolda Kalsel Irjen Po Winarto, Kapolresta Banjarbaru AKBP Dody Harza Kusumah, Wakil Walikota Banjarbaru Wartono, Ketua DPD Partai Nasdem Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, Ketua Partai Demokrat Said Subari, sejumlah tokoh masyarakat dan alim ulama. (kjc)