Banjar  

Pelaksanaan Kajian Penguatan Pemberdayaan Perempuan dan Pembangunan Desa di Kabupaten Banjar

Pertemuan Kemenko PMK Terkait Pelaksanaan Kajian Penguatan Pemberdayaan Perempuan dan Pembangunan Desa, Senin (18/11/2024). (Foto: Bappedalitbang Kabupaten banjar/katajari.com)

Katajari.com Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar khususnya Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, menyelenggarakan Pertemuan Kemenko PMK Terkait Pelaksanaan Kajian Penguatan Pemberdayaan Perempuan dan Pembangunan Desa, Senin (18/11/2024).

Kegiatan ini dibuka dan dipimpin oleh Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, di aula Baiman Bappedalitbang Kabupaten Banjar.

Kepala Bappedalitbang menjelaskan bahwa acara ini diadakan sehubungan dengan pelaksanaan Kajian Penguatan Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Desa.

Pemerintah Kabupaten Banjar berkomitmen memfasilitasi kajian tersebut untuk mendukung peningkatan kapasitas perempuan dan pembangunan desa.

Kegiatan dipimpin oleh Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, di aula Baiman Bappedalitbang Kabupaten Banjar. (Foto: Bappedalitbang Kabupaten Banjar/katajari.com)

Bappedalitbang memfasilitasi kegiatan ini berdasarkan surat dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah diterima.

“Kami mengidentifikasi SKPD terkait yang memiliki program-program desa serta menentukan lokus lokasi pelaksanaan program tersebut,” ujar Nashrullah.

Ketua tim peneliti dari Kemenko PMK, Bambang Darsono, memaparkan bahwa tujuan penelitian ini adalah meningkatkan peran perempuan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan desa, memberikan akses kerja yang lebih luas, serta memungkinkan perempuan memiliki kontrol terhadap kebijakan yang relevan.

“Dalam kajian ini, kami akan berada di Kabupaten Banjar selama tujuh hari untuk melakukan wawancara, konsultasi, serta observasi lapangan,” katanya.

Hari ini, kegiatan diawali dengan Focus Group Discussion (FGD), sebuah metode diskusi kelompok terarah yang bertujuan mengumpulkan data kualitatif dari peserta untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.

FGD tersebut menghasilkan sejumlah masukan penting dari peserta terkait pendekatan adaptif dalam pemberdayaan perempuan.

Peserta mengusulkan penguatan kapasitas perempuan melalui pelatihan keterampilan, pemanfaatan teknologi untuk mendukung usaha mikro di desa, serta pelaporan program yang telah dilaksanakan oleh masing-masing SKPD.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian, Camat Martapura Barat, Pambakal Desa Sungai Rangas Tengah, perwakilan PKK Kabupaten Banjar, dan SKPD terkait lainnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta kolaborasi yang lebih erat antar-pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan di Kabupaten Banjar dan mempercepat pembangunan desa berbasis inklusivitas. (BappedalitbangBanjar/kjc)

Tinggalkan Balasan