Katajari.com – Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 4 (PTYQ4) Tapin dan MA Manba’u Tahfizhil Qur’an (MTQ) mengadakan acara Haflatul Hidzaq ke II dan Wisuda Santri Kelas XII Madrasah Aliyah MTQ yang telah menamatkan belajar formal di madrasah selama 6 tahun, mulai jenjang MTs sampai MA, Senin (1/7/2024).
Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 4 merupakan cabang dari Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus Provinsi Jawa Tengah didirikan oleh seorang Guru Besar Al-Qur’an yaitu KH M Arwani Amin.
Tahun 2024 ini PTYQ4 Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan berhasil mewisuda 7 santri khotimin dan santriah khotimat, ditambah 23 santri kelas XII MA MTQ.
Acara sakral ini dihadiri Pimpinan Tertinggi Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus Jawa Tengah, KH M Ulil Albab Arwani, Nyai Hj Zuhairoh Ulil Albab Arwani, dan H Agus Nashih, serta juga hadir Pimpinan Pengurus Pondok Pesantren di Kabupaten Tapin, perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tapin, Kepala KUA Kecamatan Salam Babaris, Kades Pantai Cabe, dan tokoh masyarakat.
Adapun rangkaian acara diawali sarapan pagi bersama, dilanjutkan pembacaan syair sanad oleh santri PTYQ 4, pembukaan disampaikan KH Syarun Adhim, qiroatul qur’an Ustaz M Rosyad Idris.
Sedangkan khotmil qur’an, tahlil dan doa dibawakan para khotimin dan khotimat PTYQ 4 Tapin, disambung mauidhoh hasanah dan doa langsung oleh KH M Ulil Albab Arwani.
Berikutnya, pembacaan wasiat dan penyerahan syahadah dari KH M Ulil Albab Arwani, dan Nyai Hj Zuhairoh Ulil Albab Arwani.
Setelah khotimin dan khotimat foto bersama Pimpinan Tertinggi Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus Jawa Tengah, rangkaian acaranya adalah prosesi wisuda 23 santri kelas XII MA MTQ.
Usai para santri foto bersama pimpinan, juga penampilan santri kelas XII dan khotimin, barulah sambutan dari ketua yayasan, Ridwan Ariyanto, Ketua PTYQ 4 Tapin Ustaz H Abdur Rahman, lalu Wahyu Rudiansyah selaku perwakilan wali santri.
Di sisi lain, KH M Ulil Albab Arwani di dalam mauidhoh hasanah atau nasihat yang disampaikan mengingatkan kepada khotimin dan khotimat maupun santri tentang keutamaan belajar qur’an dan mengamalkannya.
“Paling utama yang mau belajar qur’an dan mempelajarkannya. Kalau di pondok pasti belajar qur’an tapi di luar atau orang dewasa menganggap kadaluarsa, padahal sampai mati harus belajar qur’an,” pesannya.
Paling penting, tambah dia, mengamalkan isinya. Sebab, hapal qur’an tapi tidak mengamalkan tentu tak mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
“Al qur’an adalah petunjuk Allah, dan pedoman hidup. Semua ilmu ada di dalam al qur’an,” ingat KH M Ulil Albab Arwani. (kjc)