Banjar  

Dituding Usir Wartawan, Yudi Andrea Bantah Kabar Miring Ini

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banjar, Yudi Andrea di hadapan wartawan dari berbagai organisasi yang terdaftar di Dewan Pers, Rabu (22/3/2023) di Martapura. (Foto: katajari.com)

Katajari.com – Kabar tak mengenakkan berhembus di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banjar, bahwa pimpinannya, Yudi Andrea dituding waktu lalu mengusir wartawan yang akan melakukan wawancara.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Banjar Yudi Andrea membantah tegas hal itu bahwa kabar tadi diklarifikasinya tidak benar adanya, yang disampaikan Yudi ketika dikonfirmasi Rabu (22/03/2023) di Martapura.

Terkait masalah apa yang akan dikonfirmasi wartawan itu juga tidak ada penjelasan, karena sesuai standar operasional prosedur dengan diketahui permasalahan akan dikonfirmasi, untuk menentukan bidang menangani.

Tetapi, wartawan bersangkutan hanya mau bertemu kepala dinas karena hanya kepala dinas yang dinilai perlu mengetahuinya.

“Padahal kami sudah ada SOP dan petunjuk teknis dalam menerima tamu, namun disebut hanya kadis yang perlu tau. Permasalahannya apa? Ingin ketemu kadis hanya mau bicara dengan kadis,” kata Yudi.

Yudi Andre telah menyambut dan menerima dengan baik, karena menghargai profesi wartawan dan siapapun wartawan selalu disambut secara profesional.

Kami, sambung Yudi, hanya menanyakan permasalahannya apa, sudah croscek atau belum data diperoleh. Tapi, alasan jurnalistik sehingga tidak boleh dibocorkan data dimiliki.

“Kami juga perlu data untuk croscek, benar atau tidak terjadinya demikian sebagaimana disebutkan, lalu menelaah kebenarannya,” imbuh Yudi.

Terlihat berubah ubah atau tidak konsisten yang disampaikan, lantas pihaknya meminta supaya ini dikemukakan secara surat tertulis saja supaya detil informasinya.

Yudi menjelaskan, kronologi sebenarnya pada 15 Maret 2023 pukul 14.20 Wita, wartawan yang bersangkutan berinisial G datang ke kantornya dengan maksud melakukan wawancara kepada Kepala DPMPTSP.

Kemudian oleh petugas Front Office ditanyakan tentang keperluan sesuai dengan SOP di kedinasan.

Bersangkutan kala itu ingin tetap bertemu langsung kepala dinas, terkait keinginan untuk wawancara tentang permasalahan perizinan bangunan.

Setelah bertemu lanjut Yudi, saling memperkenalkan diri dan menanyakan perihal apa yang ingin ditanyakan. Ada beberapa pertanyaan yang disampaikan kepadanya terkait permasalahan salah satu bangunan atau kegiatan usaha di Kabupaten Banjar.

“Saya pun coba klarifkasi kepada beliau, apa benar memang ada permasalahan saya tanya? terkait apa yang disampaikan yang bersangkutan, namun saat itu beliau merasa keberatan dengan pertanyaan saya dengan dalih jurnalistik, jadi saya tidak boleh menanyakan hal tersebut, padahal maksud kami hanya ingin tahu apa benar permasalahan yang diangkat ini memang benar menjadi masalah di lokasi tersebut,” papar Yudi.

Sebelumnya, menurut Yudi, dirinya telah bersedia diwawancarai namun ketika wartawan inisial G tadi menyalakan voice recorder dirinya meminta tunggu dulu dan kembali meminta klarifikasi masalah apa yang akan didiskusikan, karena menurut Yudi tak ada permasalahan terkait hal-hal yang ingin disampaikan yang bersangkutan, namun sekali lagi yang bersangkutan keberatan dan tak mau menjelaskan terkait lokasi, info awal darimana?.

Sebab, sambung Yudi, di DPMPTSP  terkait permasalahan pengaduan harus mendapatkan informasi yang jelas hal dikeluhkan.

“Ini menjadi ketidak terbukaan yang bersangkutan bahwa permasalahan ini ada, kami coba lebih mendalami lagi namun ditolak yang bersangkutan, karena itu saya pun agak ragu memberikan informasi, akhirnya saya mengurungkan niat diwawancarai. Ketika kami coba diskusikan lagi pernyataan beliau berubah rubah, terkait obyek yang ditanyakan atau dipermasalahkan. Akhirnya saya ambil kesimpulan bahwa ini sebenarnya bukan suatu masalah yang harus didiskusikan bersama dan saat itu saya akhiri diskusi tersebut,” ucap Yudi panjang lebar.

Saat itu lanjut Yudi, juga sedang berlangsung simulasi dan banyak rekan rekan kerja ketika melihat ada komunikasi yang kurang baik tadi akhirnya menjadi perhatian para staf sedang melakukan simulasi, khususnya petugas Front Office untuk memanggil petugas securiti, dikarenakan khawatir terjadi sesuatu terhadapnya.

Yudi mengatakan, mengakhiri wawancara kepada G yang mengaku wartawan ini dan mempersilakan jika ingin wawancara kembali bisa mengirimkan secara lengkap melalui surat tertulis dan baru akan ditanggapi.

“Tetapi yang bersangkutan semakin ngotot dan tetap  mengajukan wawancara dengan saya saat itu. Saya meninggalkan tempat karena memang kami juga akan melakukan kegiatan simulasi kegiatan pelayanan perizinan di MPP Barokah. Selanjutnya securiti coba mengarahkan bersangkutan ke pintu keluar karena bersangkutan masih bersikeras bahkan tak terima dengan telah kami bicarakan sebelumnya. Itulah kronolgi sebenarnya dan bisa dibuktikan dengan CCTV bahwa bersangkutan sebelumnya kami terima dengan baik,” jelasnya.

Menurut Yudi,  dikarenakan bersangkutan dengan bahan masih minim yang harusnya perlu riset lagi terhadap masalah akan diangkat, menjadikannya ragu untuk diwawancarai dan akhirnya terjadilah miss komunikasi tersebut. (kjc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *