Banjar  

Peduli Tumbuh Kembang Anak, Aiptu Zainuddin Diganjar Anugerah KPAI 2023

Aiptu Zainuddin (dua kiri) menerima penghargaan didampingi Kapolsek Simpang Empat Iptu M. Alhamidie (tengah).

Katajari.com – Bhabinkamtibmas Polsek Simpang Empat Polres Banjar Polda Kalsel, Aiptu Zainuddin Rengur menerima Anugerah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 2023 dengan Kategori Tokoh Inspiratif Terhadap Anak.

Aiptu Zainuddin menerima penghargaan didampingi langsung oleh Kapolsek Simpang Empat Iptu M. Alhamidie.

Penghargaan diserahkan Kabareskrim Polri Komjen Pol Drs.Wahyu Widada, S.H., M.H.

Penghargaan KPAI 2023 diberikan kepada para tokoh berbagai lintas komponen. Seperti diketahui Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki komitmen besar terhadap penyelenggaraan perlindungan anak.

Komitmen ini telah dibuktikan sesuai UUD 1945 serta terbitnya sejumlah regulasi terkait perlindungan anak, baik dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, Perpu, Perpres, peraturan menteri maupun kebijakan dalam bentuk lainnya.

Meski demikian, dalam implementasinya masih dihadapkan dengan beragam kendala dan hambatan.

Konsekuensinya, yakni upaya membangkitkan komitmen dan kepeloporan perlindungan anak perlu terus ditumbuhkan, melalui berbagai strategi agar kualitas perlindungan anak ke depan semakin optimal.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen dan inovasi kementerian/lembaga, pemerintah daerah, komisi perlindungan anak daerah, organisasi profesi, aparat penegak hukum, kelompok masyarakat dan perorangan yang telah berkontribusi aktif terkait perlindungan anak.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Drs.Wahyu Widada, S.H., M.H., menyerahkan penghargaan langsung kepada Aiptu Zainuddin Rengur, Bhabinkamtibmas Polsek Simpang Empat Polres Banjar Polda Kalsel.

Kapolres Banjar AKBP M. Ifan Hariyat melalui Kasihumas Polres Banjar AKP H. Suwarji mengatakan, turut bangga kepada anggota Bhabinkamtibmas Aiptu Zainudin Rengur yang telah meraih penghargaan dari KPAI.

“Hal ini tidak mudah didapat tentunya dengan perjuangan, dedikasi serta kemampuan yang dimilikinya dalam membina anak-anak di luar jam sekolah,” kata Suwarji.

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa kegiatan/inovasi yang dilakukan adalah dengan mendirikan taman bermain layak anak, dan Rumah Buku dengan memanfaatkan lahan warga yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah.

“Kegiatan ini dilaksanakan pada tahun 2017,” jelasnya.

Kemudian bersama dengan istri dan anaknya, Zainuddin juga mendirikan Dojo Karate yang saat ini memiliki KOHAI sekitar 40 anak.

Adapun anak-anak dari Dojo ini berasal dari Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Mataraman dan Kecamatan Cintapuri Darussalam, Kabupaten Banjar.

Saat ini prestasi yang diraih adalah O2SN tingkat SD, SMP dan SLTA, serta kejuaraan karate ditingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.

Saat dihubungi melalui sarana WhatsApp Zainudin mengatakan, adapun pelatihnya adalah istri sendiri, bernama Fianti Mala Sari dan anaknya, Cut Naswa Miftara Rengur.

Juga, Membentuk Komunitas Remaja Anti Narkoba (KOREAN) dengan tujuan agar Remaja di Desa menjadi garda terdepan untuk mencegah masuknya peredaran gelap Narkoba di Desa Cabi. Komunitas ini dibentuk pada tahun 2019.

Kemudian, melaksanakan Program Puskaplin ( Perpustakaan Kapsul Keliling) dimana kendaraan dinas/sepeda motor Bhabinkamtibmas dijadikan alat untuk membawa buku bacaan kepada anak-anak di desa pada saat melaksanakan kegiatan Door to Door System, kegiatan masih dilaksanakan hingga saat ini.

Dijelaskan juga oleh Zainudin, selain kegiatan tersebut aktif di PATBM ( Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) dengan berkolaborasi dengan Dinas PPPA Kabupaten Banjar,

“Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi, dan edukasi serta pemahaman hukum kepada masyarakat serta orang tua, agar menjaga dan merawat tumbuh kembangkan anak serta terhindar dari Kekerasan, baik fisik, psikis maupun kekerasan seksual,” paparnya.

Kami juga mendorong kepada pemerintah desa agar membentuk Forum Anak Desa dan dilibatkan dalam kegiatan sosial, keagamaan dan rapat di desa sebagai wadah pembelajaran sekaligus memperjuangkan hak hak anak dalam anggaran desa.

“Terakhir kami terlibat langsung dengan anak, istri, komunitas dan pemerintah desa dalam kegiatan trauma hiling di tempat pengungsian pada saat terjadi banjir di Kalsel, khususnya daerah Kecamatan Simpang Empat,” pungkasnya. (kjc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *