Cara Mengatasi Kebuntuan Saat Menulis, Begini Langkahnya

Ilustrasi kebuntuan alias deadlock saat tengah menulis. (Foto: Pixabay/Lukas Bieri)
Ilustrasi kebuntuan alias deadlock saat tengah menulis. (Foto: Pixabay/Lukas Bieri)

Katajari.com Pernahkah kamu mengalami kebuntuan saat menulis? Atau tiba-tiba macet dan tidak mengerti bagaimana melanjutkan tulisan yang kamu garap? Alhasil, selama berjam-jam kamu hanya duduk di depan laptop dan tak mampu menuangkan kata-kata.

Kondisi ini kerap disebut deadlock. Rasa-rasanya, tiap penulis pernah mengalami kondisi semacam ini. Tentu saja, kita akan gelisah, marah atau mungkin jengkel akibat tak mampu berkarya.

Dilansir dari buku Menembus Koran karya Bramma Aji Putra, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mendorong tulisan yang macet tadi. Apa saja langkahnya?

1. Terus Saja Menulis

Paksa dirimu untuk terus menulis. Semisal tidak tahu kata apa yang mesti ditulis, cobalah tulis kata ‘macet…macet…macet’ secara terus-menerus. Memang terdengar konyol, namun setelah menulis kata ‘macet’ ratusan kali, kemungkinan besar kamu bisa meneruskan tulisan tak terselesaikan.

2. Tinggalkan Aktivitas Menulis

Barangkali terdengar agak radikal, tapi cara ini patut kamu coba. Kalau kamu tengah mengalami kebuntuan ide hingga tak mampu menuangkan gagasan lagi, coba tinggalkan sejenak aktivitas menulis.

Kamu bisa keluar rumah, menghirup udara dalam-dalam, menonton tivi, mendengarkan musik, pergi ke angkringan atau bertemu teman. Kamu juga bisa ke pasar melihat adegan mengharukan.

Misalnya, mbah-mbah yang masih berjualan sementara dagannya tak laku, tukang becak yang berusia renta, atau semua aktivitas manusia, binatang, dan sebagainya yang sekiranya bisa menghiburmu.

Semisal masih belum menemukan ide, barangkali kamu perlu membasuh muka atau mengambil wudu. Saat wajah tersiram air, kamu akan merasa fresh dan bisa jadi kamu mampu melanjutkan tulisan tadi.

3. Mencari Bahan Tulisan

Umumnya, tulisan macet terjadi ketika kita kekurangan bahan tulisan. Ibarat teko berisi air yang mesti mengisi beberapa gelas kosong, maka teko harus terisi penuh. Bila tidak, maka takkan bisa menuangkan air ke dalam gelas tadi.

Begitupula dengan isi kepala. Kita mesti memiliki bahan bacaan yang cukup sebelum menulis agar nanti tidak macet. Ada satu cara yang mengindikasikan kalau kita sedang kekurangan bacaan, yaitu kita merasa buntu dan macet saat menulis, namun mood sedang tinggi-tingginya menyelesaikan tulisan.

Oleh karena itu, segeralah mencari bahan menulis. Kamu bisa membaca buku atau berselancar di mbah Google.

Setidaknya, itulah 3 cara yang bisa kamu coba saat mengalami deadlock saat menulis. Kamu bisa memilih cara yang paling cocok dan menerapkannya ketika buntu di tengah jalan. (yoursay.id/kjc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *