Enam Tips Menghilangkan Paling Efektif Bau Kucing di Rumah

Kucing memiliki bau yang khas. (Foto: Pixabay)
Kucing memiliki bau yang khas. (Foto: Pixabay)

Katajari.com Menghilangkan bau kucing di karpet dan furnitur adalah kunci untuk membuat rumah Anda berbau segar dan bersih. Bagaimana tips menghilangkan bau kucing di rumah secara tuntas dan tidak hanya menutupinya untuk sementara?

Merangkum dari Hillspet, Selasa (8/2/2022), kunci menghilangkan bau kucing pertama kali yang perlu dilakukan adalah mengetahui apa saja di balik bau urinenya.

Mengapa Urine Kucing Begitu Bau?

Urine kucing mengandung asam urat yang bisa bertahan baunya di karpet, kain, dan kayu selama bertahun-tahun.

Meskipun soda kue, cuka, sabun, dan hidrogen peroksida dapat menetralkan bau urin kucing untuk sementara, suhu udara yang lembap bisa menyebabkan asam urat mengkristal kembali sehingga “bau kucing” akan kembali tercium.

Satu-satunya cara untuk menghilangkan asam urat adalah menggunakan pembersih enzim. Area yang terkena urin kucing pada karpet atau kain perlu direndam dalam pembersih enzim dan dibiarkan kering sepenuhnya.

Pembersih enzim memecah asam urat menjadi gas, dan melalui pengeringan alami, gas menguap, sehingga karpet dan kain Anda berbau segar kembali. Pembersih enzim dapat ditemukan di toko online dan di sebagian besar pet shop terdekat.

Tips Menghilangkan Bau Kucing di Rumah

Entah kucing Anda baru saja buang air kecil di rumah atau terdapat noda dan bau lama dari kucing, penting untuk mengatasi masalah bau tersebut dengan beberapa strategi. Berikut adalah beberapa tips menghilangkan bau kucing yang bisa dicoba:

1. Gunakan handuk tua atau bekas untuk menghapus dan menyerap urine sebanyak mungkin segera setelah Anda menemukan tempat bekas urine kucing.

2. Membersihkan area secara menyeluruh dengan cuka terlebih dahulu, baru menerapkan perawatan enzim, akan memecah dan menguapkan asam urat dari bau urine kucing. Cuka dan pembersih enzim bekerja di semua permukaan, termasuk lantai kayu keras, karpet, dan kasur.

3. Biarkan pembersih enzim di area yang bernoda dari kotoran kucing selama beberapa jam dan keringkan secara alami.

4. Letakkan keranjang cucian di atas area yang sedang dibersihkan untuk menjauhkan kucing dari paparan pembersih.

5. Buka jendela dan nyalakan kipas untuk menjaga aliran udara tetap mengalir lancar serta membantu bau kucing keluar dari rumah Anda.

6. Cobalah untuk mengidentifikasi mengapa kucing Anda mengalami masalah bau, baik itu masalah kencing, stres, hingga faktor perubahan rutinitas.

Namun, satu hal penting yang perlu diingat adalah jangan pernah menggunakan pembersih uap atau panas pada noda atau noda urin kucing. Jenis pembersih ini dapat membuat noda kucing lebih sulit untuk dihilangkan.

Jika Anda terlanjur membersihkan karpet atau kasur dengan uap, pastikan untuk mengaplikasikan pembersih enzim beberapa kali. Bau kucing yang kuat biasanya bertahan lebih lama di kain dan karpet dan mungkin memerlukan beberapa perawatan.

Cara Mencegah Bau Kucing di Rumah

Cara terbaik untuk mencegah bau kucing di rumah adalah menghindarinya sejak awal. Jaga kebersihan kotak pasir dan tambahkan soda kue untuk membantu menyerap bau kucing.

Jika kucing Anda tampaknya mengalami masalah stres saat buang air kecil atau terus-menerus memuntahkan bola bulu, pertimbangkan untuk secara bertahap beralih ke makanan yang membantu mengurangi masalah bulu dan kencing. Tentu saja, pemberian makanan ini sesuai dengan konsultasi dokter hewan.

Untuk menghilangkan bulu kucing secara mudah, campurkan beberapa pelembut kain dengan air dalam botol semprot dan semprotkan sedikit pada permukaannya.

Setelah menyemprot permukaan, gunakan sarung tangan karet yang dibasahi untuk menghilangkan bulu kucing.

Setelah rumah berbau segar dan bersih, Anda dapat mempertahankannya dengan memberi kucing makanan sehat, kotak pasir yang bersih, dan menyikat gigi secara teratur. Jika Anda memerlukan penyegar udara, pastikan aman untuk hewan peliharaan, agar tidak menimbulkan lebih banyak masalah.

Itulah beberapa tips menghilangkan bau kucing di rumah yang bisa diterapkan. Semoga informasi di atas bermanfaat. (suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *